Surabaya, wapresri.go.id – Organisasi perempuan seperti Aisyiyah didorong untuk membuat lebih banyak lagi program pemberdayaan perempuan terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini dilakukan agar semakin banyak perempuan yang mandiri secara ekonomi atau bahkan menjadi penggerak ekonomi.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan hal ini saat membuka secara resmi Tanwir I Aisyiyah untuk kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah periode 2015-2020 di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (19/1) pagi.

Pada acara bertema “Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Pilar Kemakmuran Bangsa” itu, Wapres juga berpesan agar dalam program pemberdayaan tersebut organisasi perempuan Muhammadiyah itu menggandeng pihak lain.

“Di situlah fungsi organisasi perempuan seperti Aisiyah. Bidang koperasi bisa membantu, dan OJK membantu sistem keuangannya. Di situlah akan timbul inovasi dan di situlah dibutuhkan kerja sama,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wapres juga mengapresiasi kiprah Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam pembangunan nasional selama ini.

“Saya memberikan apresiasi atas kemajuan yang dicapai Muhammadiyah dan Aisyiyah atas segala upaya yang luar biasa untuk membangun pendidikan, bidang sosial, kesehatan, dan tentu kemajuan umat dan sebagainya. Itulah yang menjadi modal utama kita untuk mencapai kemajuan,” kata Wapres.

Usai membuka tanwir, Wapres kemudian meresmikan At Tauhid Tower, gedung tiga belas lantai yang akan digunakan sebagai sarana penunjang pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Wapres berharap gedung kuliah baru tersebut dapat menjadi wadah untuk menghasilkan berbagai inovasi.

“Pemikiran dan inovasi sangat penting untuk kita semua. Tentu lebih penting lagi (inovasi itu) kita hadirkan, tidak hanya dipikirkan,” ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. (NEL/FM, KIP Setwapres)