Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin rapat lanjutan tentang pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Myanmar, Rabu (26/7/2017).

Rapat yang digelar di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta itu dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir, Pelaksana Teknis Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Salman Al Farisi, Pelaksana Harian Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Hartati Murdaya, Ketua Dewan Penyantun Walubi Murdaya Poo, Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Jose Rizal Jurnalis dan Sarbini, Ketua Divisi Konstruksi MER-C Idrus M. Alatas, serta Ketua Tim Pembangunan RSI Myanmar Ichsan Thalib.

Wapres menjelaskan RSI Myanmar ini akan dibangun di perbatasan antara wilayah yang dihuni masyarakat Muslim dan Buddha agar fasilitas tersebut dapat digunakan bersama-sama dan menjadi tempat bertemu antara kedua umat beragama.

“Cuma Indonesia yang dapat diterima di sini (Myanmar –red) karena kita dianggap lebih netral. (Ini menunjukkan) Indonesia diterima dengan tangan terbuka,” kata Wapres.

Idrus M. Alatas mengatakan lokasi pembangunan rumah sakit berada di belakang rumah sakit yang ada saat ini di atas lahan milik pemerintah Myanmar seluas 1,5 hektare.

“Keberadaan rumah sakit ini akan menggantikan rumah sakit yang sudah ada di Mrauk karena kondisi rumah sakit yang ada sangat memprihatinkan,” jelas Idrus.

Kendala yang dihadapi saat ini di lokasi, lanjut Idrus, antara lain kualitas air yang tidak layak konsumsi (air asin/ salty water) dan tidak adanya aliran listrik. Untuk itu, akan dibangun juga bak penampungan air hujan yang akan dilapisi bio membran agar tidak tercampur air tanah dan dipasang genset untuk memasok listrik.

Hartati Murdaya menyatakan komitmennya untuk berperan serta dalam pembangunan RSI ini.

Sementara itu, Ginanjar Kartasasmita mengatakan keterlibatan PMI dalam proyek ini menunjukkan bahwa kegiatan PMI tidak sebatas di Indonesia saja.

“Pada kegiatan yang lalu PMI juga sudah menyalurkan bantuan ke Filipina, Jepang, dan terakhir Malawi,” ujarnya.

A.M. Fachir menegaskan kegiatan ini harus berkesinambungan dengan mengedepankan misi kemanusiaan.

“Ini adalah usaha bersama antara pemerintah dengan elemen masyarakat. Pendekatan ini sudah menjadi pola, dan ke depannya mungkin tidak hanya rumah sakit tapi bisa dalam bentuk yang lain,” jelas Fachir.

Mengakhiri rapat, Wapres mengapresiasi dukungan semua lembaga yang terlibat dalam proyek ini. Setelah selesai dibangun, kata Wapres, rumah sakit ini akan diserahkan sepenuhnya pengelolaannya kepada pemerintah Myanmar.

“Kita harap dalam jangka panjang kita tetap melakukan supervisi, misalnya (dengan) mengirim dokter Muslim dan Buddha ke sana,” pungkasnya.

Turut mendampingi Wapres dalam rapat tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (SR/FM-KIP Setwapres)