Jakarta – www.wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri acara perpisahan dengan empat orang pejabat eselon I yang beralih tugas ke lembaga lain dan sejumlah pejabat dan pegawai Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang memasuki masa purna bakti pada awal hingga pertengahan tahun ini di Auditorium Istana Wakil Presiden, Jalan.Kebon Sirih No. 14, Jakarta, Jumat siang (28/04/2017).

Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Setwapres yang telah berkontribusi mendukung tugas-tugasnya secara baik, terutama dalam memberikan dukungan pemikiran dan konsep dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Bagi saya, tentu segala partisipasi dan bantuan yang baik dari seluruh staf dan karyawan di sini bisa memberikan dukungan langkah-langkah yang baik,” ujar Wapres.

Bila dibandingkan dengan Kantor Wakil Presiden negara lain, Wapres mengatakan, Kantor Wakil Presiden di Indonesia termasuk yang terbesar di dunia.

“Waktu saya ke Amerika bertemu Wapres Amerika, kantornya tidak sebesar kantor kita ini, sempit, berdampingan dengan Kantor Presiden. Pikiran saya, dibandingkan kantor kita, (Amerika) tidak ada apa-apanya, ini luar biasa. Apalagi sekarang ini (ada) dua kantor, di sini (di Jalan Merdeka Selatan) dan di Jalan Merdeka Utara,” ungkapnya.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut, Wapres berharap adanya penyelarasan dengan visi dan gaya kepemimpinan Presiden saat ini yang efektif dan efisien.

“Karena setiap presiden memiliki visi dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda,” tegasnya.
Namun, Wapres juga mengakui bahwa untuk merampingkan organisasi ini tidaklah mudah, karena ada warisan sejarah yang melatarbelakangi Kantor Wakil Presiden menjadi sebesar sekarang.

“(Ini awalnya) terjadi ketika era Wapres Megawati dengan Presiden Abdurrahman Wahid, sehingga diputuskan oleh MPR seperti tersebut. Karena itu, Pak Bambang Kesowo (Menteri Sekretaris Negara pada masa itu –red) memperbesar kantor ini sesuai kebutuhan ketika itu,” jelas Wapres.

Di akhir sambutannya, Wapres berharap agar seluruh pejabat dan pegawai dapat terus melaksanakannya dengan baik.

“Yang penting itu menjaga kekompakan dan mencurahkan pemikiran-pemikiran kita, karena kita ini bukan eksekutor, tetapi pemikir. Mudah-mudahan kita semua dapat menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, dalam laporannya Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar mengatakan bahwa jumlah pejabat dan pegawai Setwapres saat ini cukup besar, sekitar 400 orang.

“Meski besar, pengurangannya akan dilakukan secara alami melalui pensiun atau transfer pegawai ke instansi yang masih memerlukan, dan (kami) tidak akan menambah pegawai,” ujar Oemar.

Sementara itu, lanjutnya, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai, Setwapres terus menyelenggarakan berbagai pelatihan bimbingan teknis.

Keempat pejabat eselon I yang beralih tugas adalah Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, M.A., Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan, selanjutnya kembali ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Peneliti Utama; Dr. Tirta Hidayat, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman, kini bertugas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Shinta Widjaja Kamdani, Anggota Tim Ahli Wakil Presiden, kembali menekuni profesinya sebagai pengusaha; dan Dr. Yuddy Chrisnandi, Anggota Tim Ahli Wakil Presiden, kini Duta Besar RI di Republik Ukraina. (KIP-Setwapres)