Astana, wapresri.go.id – Indonesia dan Kazakhstan berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di bidang perdagangan.

Komitmen ini terungkap saat Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Perdana Menteri Kazakhstan Bakhytzhan Abdiruly Sagintayev di kantornya di Jalan Mangilik Yel Avenue No.6 Astana, Kazakhstan, Sabtu (9/9/2017), sehari sebelum pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi I Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

“Indonesia berharap Komisi Bersama Bidang Ekonomi dapat mendorong peningkatan neraca perdagangan kedua negara,” ujar Wapres.

Pada pertemuan itu, Wapres yang didampingi oleh Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Muhamad Nasir, Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Syafruddin, Duta Besar RI di Astana Rahmat Pramono, dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar juga menawarkan kerja sama dalam bidang pengembangan keuangan syariah. Saat ini, kata Wapres, terdapat lebih dari 15 bank syariah yang berkembang di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, PM Sagintayev mengatakan, salah satu sebab rendahnya volume perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan adalah jarak kedua negara yang cukup jauh. Namun, lanjutnya, kendala ini dapat diatasi dengan membangun koridor ekonomi dengan memanfaatkan jalur kereta api Kazakhstan–China sehingga dapat menekan biaya logistik.

“Kazakhstan siap menyelenggarakan pertemuan kedua Komisi Bersama Bidang Ekonomi di Astana,” kata Sagintayev.

Kazakhstan, lanjutnya, menyambut baik tawaran kerja sama di bidang perbankan syariah mengingat saat ini Kazakhstan tengah menyiapkan diri untuk menjadi pusat keuangan syariah di sub-kawasan Asia Tengah. (RN/FM, KIP Setwapres).