Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyatakan sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia selayaknya dapat menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam.

“Indonesia pantas menjadi rujukan karena semenjak pertama kali masuk ke Indonesia pada Abad ke- 8, perkembangan Islam di tanah air sangat pesat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat asli nusantara,” ujar Wapres saat membuka Expert Meeting di Hotel Pullman Jakarta yang di gelar 25 hingga 26 November 2019, Selasa (26/11/2019).

Lebih lanjut, Wapres nengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui cara yang damai, melalui aktivitas perdagangan, dan hubungan sosial antar masyarakat.

“Kondisi ini membuat perkembangan Islam di Indonesia menjadi Islam yang moderat dan menjadi bagian dari kehidupan sosial dan kultural di Indonesia,” terangnya.

Wapres menambahkan bahwa seluruh kekayaan dan pengalaman perjalanan Islam di Indonesia turut berkontribusi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas muslim terbesar didunia.

“Dengan fakta tersebut, Indonesia layak menjadi rujukan peradaban dunia Islam yang moderat dan modern,” paparnya.

Untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan dalam mempelajari peradaban Islam, sambung Wapres, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkualitas.

“Salah satu bentuk dari adanya pusat penelitian dan ilmu pengetahuan tersebut maka dibentuk Perguruan Tinggi Islam unggulan, yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global,” imbuhnya.

Wapres berharap UIII mampu berada di garda terdepan dalam kajian Islam secara umum dan menjadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam Indonesia.

“UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan,” pintanya.

Selain itu, Wapres juga berharap lulusan UIII dapat menjadi duta dalam mempromosikan Indonesia sebagai referensi kompatibilitas Islam dan demokrasi, serta rujukan dunia bagi perwujudan Islam yang rahmatanlilā€˜alamiin.

“Lulusan UIII nantinya diharapkan menjadi ahli, ilmuwan atau pemikir, serta cendekiawan Muslim terkemuka yang moderat, demokratis, humanis dan berwawasan global,” pesannya.

Sebelumnya, Rektor UIII Komaruddin Hidayat mengatakan sudah saatnya Indonesia menjadi salah satu kiblat dunia untuk mendalami Islam dan kehidupan masyarakat muslim, khususnya di tengah pergulatannya dengan modernitas.

“Keberhasilan Indonesia memelihara kehidupan umat beragama yang harmonis dalam tatanam yang demokratis menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia akademik dunia untuk laboratorium pengembangan keilmuan di bidang sosial-keagamaan,” ujarnya. (RN, KIP-Setwapres).