IMF

Menerima Wakil Direktur IMF

Istana Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Wakil Direktur International Monetary Fund (IMF) Mitsuhiro Furusawadi di Istana Wakil Presiden, Senin 15 Juni 2015. Dalam pertemuan itu, Wapres menyampaikan bahwa situasi Indonesia, jauh lebih baik dibandingkan saat Indonesia mengalami krisis ekonomi tahun 1998. “Kami tentu menghadapi masalah, tapi juga kami dapat mengatasinya,” ujar Wapres.

Furusawa menjelaskan bahwa dirinya belum lama ini ditunjuk menjadi Wakil Direktur IMF. Jabatan ini akan diembannya selama 5 tahun. “Untuk itulah saya berkunjung ke Indonesia untuk memperkenalkan diri. Saya mentargetkan mengunjungi seluruh negara anggota IMF dalam 5 tahun ini,” kata Furusawa.

Dalam pertemuan ini, Wapres menjelaskan bahwa Indonesia telah lama melakukan ekspor mineral mentah. Tapi, kata Wapres, kini kami menghentikannya, karena kini mineral harus diolah terlebih dahulu jika akan diekspor. “sampai dengan selesainya pembangunan smelter, kebijakan kami tersebut memberi dampak menurunnya pendapatan di daerah penghasil seperti Kalimantan dan Sumatera,” ujar Wapres.

Untuk mengatasi hal itu, Wapres menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya menarik Penanaman Modal Asing (PMA). Selain membuka lapangan pekerjaan baru, PMA juga meningkatkan jumlah industri yang mengolah bahan baku dari dalam negeri. “Agar banyak perusahaan PMA hadir di Indonesia, kami akan terus membangun infrastruktur ,” ujar Wapres.

Furusawa sependapat dengan Wapres bahwa infrastruktur adalah kunci dari pembangunan. Tetapi, pembangunan infrastruktur juga membutuhkan banyak hal, tidak hanya anggaran, tapi juga kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan infrastruktur.

Wapres mengatakan bahwa Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah melakukan kebijakan yang sangat berani untuk mendukung pembangunan infrastruktur. “Kami telah menghapus subsidi untuk bahan bakar minyar (BBM). Anggaran subsidi yang dipangkas itu akan kami gunakan untuk membangun infrastruktur,” ujar Wapres.

Selain itu, kata Wapres, kami juga terus berusaha meningkatkan pendapatan dari penerimaan pajak. Dijelaskan Wapres bahwa seluruh kantor pajak saat ini tengah berusaha keras untuk meningkatkan penerimaan, meski tidak mudah. “Terlebih lagi ekonomi dunia tengah mengalami pelambatan dan banyak komoditas unggulan yang menurun harganya. Jadi kemampuan daya beli masyarakat menurun,” ucap Wapres.

Furusawa menanyakan kepada Wapres tentang sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur. Wapres menjelaskan bahwa sektor-sektor prioritas adalah listrik, jalan dan pelabuhan. Selain itu pemerintah juga memprioritaskan pembangunan sektor pangan dan penguatan UKM.

Di akhir pertemuan, Furusawa menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan IMF selama ini. Turut hadir dalam pertemuan itu, Penasehat IMF kawasan Asia Pacific David Cowen dan Kepala Perwakilan IMF di Indonesia Benedict Bingham.

****