Jakarta-wapresri.go.id. Kabupaten sebagai daerah otonomi, diharapkan mampu mengelola dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan inovasi dan kreativitas, agar dapat mendorong produktivitas ekonomi nasional sehingga menjadi ujung tombak dalam menghadapi persaingan pasar bebas, terutama regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Maka pondasi utama dari daerah adalah kegiatan yang produktif dengan inovasi dan kreativitas dari daerah masing-masing. Tanpa inovasi dan kreativitas, maka tentu akan sulit dicapai kemajuan itu sendiri,” demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) periode 2015-2020 dan membuka Apkasi International Trade and Investment Summit (AITIS) Tahun 2016 di Hall D JI Expo Kemayoran Jakarta, pada Kamis, (5/5/2016).

Dihadapan para kepala daerah yang hadir, Wapres menegaskan pentingnya menyelaraskan antara hak dan kewajiban yang diperoleh dalam mengembangkan otonomi daerah. Salah satu tugas dan kewajiban bupati/walikota sebagai kepala daerah, lanjut Wapres, mampu berinovasi dalam mengembangkan potensi daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah, mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta menyejahterakan masyarakatnya.

“Kita memberikan harapan dan apresiasi kepada para bupati, karena andalah pimpinan pemerintahan yang terdepan, yang paling dekat dengan rakyat, dan tentunya melaksanakan segala kebijakan yang telah dirumuskan dalam Undang-undang, aturan dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah,” tegas Wapres.

Wapres pun mengingatkan, dalam berinovasi memajukan daerah, para bupati tidak cukup hanya mengandalkan kucuran dana APBN dari pemerintah pusat, berupa dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) yang diberikan rutin setiap tahun. Pemerintah daerah, sambung Wapres, dituntut untuk berkreasi mendorong investasi masuk ke daerahnya untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Hampir banyak daerah sangat tergantung pada DAU dan DAK saja, ada daerah yang 80 persen DAU dan DAK. Itu tentu tidak bisa dikatakan, daerah itu sudah memberi inovasi dan kreativitas yang baik,” ucap Wapres.

Menurut Wapres, berbagai program dan kebijakan terus dilakukan pemerintah pusat sebagai bentuk komitmen dalam merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah, seperti memangkas bermacam perizinan yang menyulitkan, menurunkan tingkat suku bunga, membangun infrastrukutr dan memenuhi ketersediaan energi lisrik dan gas.

“Kita mempunyai ongkos yang mahal dalam bidang keuangan, kita turunkan bunganya. Kita mahal di bidang logistik, kita perbanyak jalan dan jembatan. Kita mahal di birokrasi, kurangi aturan-aturan yang menghambat, yang terlalu panjang. Kita mahal di energi, kita perbanyak listrik. Itulah langkah-langkah yang dilakukan bersama,” jelas Wapres.

Komitmen yang sama dalam pembangunan, juga diharapkan Wapres kepada para pimpinan daerah, agar timbul sinergi dalam mempercepat kemajuannya. Berbagai macam infrastruktur yang ingin dibangun pemerintah pusat di daerah, membutuhkan dukungan pemerintah daerah dalam tahapan realisasinya.

“Apabila di daerah akan dibangun listrik, jangan persulit izinnya. Percepat pembebasan tanahnya. Apabila anda ingin membangun pelabuhan, dibantulah bagaimana tanahnya cepat dibebaskan dengan segala cara-cara yang baik,” pesan Wapres.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wapres menyoal besarnya anggaran daerah yang ditransfer oleh pemerintah pusat, yang kenaikannya mencapai 350 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Wapres menyebutkan, bila tahun 2006 transfer anggaran ke daerah 220 triliun, nilainya naik menjadi 770 triliun pada tahun 2016. Wapres menekankan agar dana tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk kemakmuran rakyat.

“Suatu kemajuan daerah, tidak ditandai dengan megahnya kantor-kantor bupati atau walikota, tidak ditandai juga dengan baiknya rumah dinas, tidak ditandai pula dengan kualitas mobil yang dipakai. Tetapi ditandai dengan berkurangnya kemiskinan, berkurangnya pengangguran, dan naiknya penghasilan masyarakat,” seru Wapres.

Sementara itu, Ketua Umum Apkasi Mardani H. Maming melaporkan, pelaksanaan AITIS ke-12 tahun 2016 ini dimaksudkan untuk mempromosikan seluruh potensi yang dimiliki daerah dari berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, budaya dan sebagainya. Menurutnya, Penyelenggaraan expo ini, dapat mendorong invetasi mengalir masuk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. (KIP, Setwapres)