Manado, Sulawesi Utara-wapresri.go.id Saat memberikan sambutan pada Pekan Kerukunan Nasional dan meresmikan pembukaan Global Christian Youth Conference di Ballroom Sintesa, Hotel Peninsula, Manado, Minggu (23/4), Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa kondisi damai merupakan elemen penting yang mendukung negara dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

“Tujuan utama kita berbangsa adalah bagaimana kita mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Tentulah (ini) harus disertai kerja keras bersama dan kedamaian yang baik, karena tidak ada negara yang maju tanpa kedamaian. Kedamaian berarti saling menghormati dan hidup rukun satu sama lain,” tegas Wapres.

Pada kesempatan itu, Wapres juga memuji masyarakat Sulawesi Utara yang hidup rukun dan damai dalam kemajemukan.

Ini terbukti misalnya, Wapres mencontohkan, meski secara geografis Sulawesi Utara diapit oleh Poso dan Ambon, dua daerah yang mengalami konflik antar umat beragama beberapa tahun yang lalu, daerah ini tidak tersulut untuk terlibat. Bahkan, tambahnya, provinsi ini menyediakan tempat untuk menampung para pengungsi dari kedua daerah konflik tersebut waktu itu.

Menurut Wapres, hampir semua konflik yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri dipicu oleh ketidakadilan.

“Tanpa keadilan, tidak akan mungkin negara akan damai,” terangnya.

Wapres menambahkan, negara juga harus hadir dalam membina kerukunan antar umat beragama.

“Konflik terjadi bukan karena agama, tetapi terjadi karena faktor di luar agama. Apabila agama dimasukkan demi solidaritas, maka orang tidak akan netral. Karena itulah masing-masing pihak harus mengenal dan menghormati satu sama lain,” kata Wapres.

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengatakan bahwa dunia mengenal Indonesia sebagai negara dengan persatuan yang baik meskipun terdiri atas berbagai agama, ras, warna kulit, dan bahasa.

“Bagaimana kita bisa mencapai kerukunan itu? Dengan mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan,” pungkasnya.

Semangat Kewirausahaan Pemuda

Masih di Hotel Peninsula, Manado, usai acara tersebut Wapres menerima audiensi Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (PP KNPI) yang tengah melaksanakan rapat koordinasi nasional di hotel yang sama.

Dalam pertemuan itu, Ketua KNPI Sulawesi Utara Jackson Kumaat melaporkan kepada Wapres bahwa saat ini KNPI tengah mendorong para pengurus daerah untuk mengembangkan kewirausahaan di kalangan kaum muda. Di Provinsi Sulawesi Utara sendiri, lanjutnya, telah tumbuh 50 wirausahawan muda baru yang juga didukung oleh Gubernur Sulawesi Utara.

KNPI, tambah Kumaat, turut menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai mitra kerja dalam memberikan supervisi terhadap proyek pengembangan wirausaha ini.

Wapres merespon positif inisiatif KNPI ini dan berpesan agar potensi para aktivis muda tidak hanya difokuskan pada kegiatan politik tetapi juga pada pengembangan ekonomi.

Turut hadir pada kedua pertemuan tersebut, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (KIP, Setwapres)