Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Direktur Eksekutif Brand dan Komunikasi Global Al Jazeera Media Network Abdulla Al Najjar di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Jum’at (12/2/2016). Kedatangan Al Najjar untuk mendukung promosi pariwisata Indonesia melalui jaringan Al Jazeera di dunia Internasional.

Dalam mendukung pariwisata di Indonesia, Al Najjar mengatakan bahwa pihak Al Jazeera telah bertemu dan berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Di samping itu, lanjut Al najjar, Al Jazeera Indonesia telah membuat fitur berita yang tidak hanya meliput pengembangan pariwisata saja, tetapi juga industri, investasi, serta aspek kehidupan di Indonesia. “Kami dapat meliput lebih aspek lainnya sesuai dengan arahan Bapak. Apa-apa yang belum terliput, kami akan mendukungnya,” ucap Al Najjar.

Wapres menyambut baik dukungan Al Jazeera dalam mempromosikan wisata Indonesia khususnya bagi turis yang berasal dari kawasan Timur Tengah.  Namun, Wapres juga menyampaikan keprihatinannya terhadap berita-berita terkait konflik di Iraq dan Syria yang ditampilkan di jaringan televisi tersebut. Menurut Wapres hal ini akan menimbulkan kesedihan dan pesimis tentang umat Islam. Untuk itu  Wapres sangat mendukung visi Al Jazeera dalam menyampaikan berita yang objektif sehingga dapat menjadi pembanding dan penyeimbang dengan siaran berita internasional lainnya. “Memang untuk media bad news is good news. Tapi saya berharap  bagaimana anda membuatnya lebih seimbang dan menimbulkan optimisme,” pinta Wapres.

Lebih jauh Wapres menjelaskan, Indonesia dapat dijadikan contoh bagaimana cara dan budaya Islam diterapkan. Walaupun mayoritas penduduk beragama Islam, tetapi warisan budaya yang sering ditonjolkan adalah Candi Borobudur, candi penganut agama Budha. Untuk itu, Wapres meminta agar Al Jazeera tidak hanya mengekspos sisi komersil wisata saja, tetapi juga ada nilai tambah yang ditonjolkan, yaitu menggambarkan bagaimana kehidupan Muslim Indonesia yang moderat. “Indonesia bisa menjadi role model bagi Muslim dunia dalam kehidupan  modern saat ini,” tutur Wapres.

Sejalan dengan Wapres, Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab menyampaikan, sebagai jaringan media yang berpengaruh, Al Jazeera hendaknya menampilkan Indonesia dengan Islamnya yang ramah. “Bagaimana dunia melihat pluralisme dan Islam moderat di Indonesia,” jelas Alwi.

Menanggapi hal tersebut Kepala Biro Al Jazeera Jakarta Sohaib Ali Jassim menyampaikan bahwa Al Jazeera telah membuat dokumenter terkait bagaimana kehidupan masyarakat minoritas di Indonesia, seperti minoritas umat Islam di Bali dan Sumatera Utara. “Kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Indonesia tersebut sangat mengejutkan pemirsa Al Jazeera,” ungkap Jassem.

Di akhir pertemuan, Al Najjar menjelaskan bahwa selain menyampaikan berita yang objektif, Al Jazeera bertujuan untuk mengubah pola fikir bangsa Arab terhadap bangsa lain. Dalam kesempatan itu ia juga mengundang Wapres Jusuf Kalla untuk berkunjung ke  kantor pusat Al-Jazeera di Doha, Qatar.

Selain Sohaib Ali Jassim, hadir mendampingi Abdulla Al Najjar, Direktur Penjualan dan Distribusi Global Samir Ibrahim, Manajer Penjualan Periklanan Moussa Nuseibeh, Perwakilan Periklanan Indonesia dan Singapura Imran Muss, serta Perwakilan Periklanan di Indonesia dan Malaysia Akram Yousef. (Siti)