Jakarta-wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) baru Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan, di Kantor Wakil Presiden, Rabu (25/1/2017). Dubes Donovan telah menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Jokowi tanggal 12 Januari 2017 dan secara resmi menjadi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia menggantikan Robert Orris Blake.

Donovan mengawali pembicaraan dengan menyampaikan komitmen pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam mempertahankan kemitraan strategis dengan Indonesia.

“Komitmen kami kepada Indonesia sangatlah kuat, dan saya juga optimis bahwa kerja sama Indonesia dan AS akan semakin dalam dan kuat,” ujarnya.

Kedatangan Dubes AS ini dilakukan di tengah situasi dunia yang menunggu kebijakan nyata pasca dilantiknya Presiden Donald Trump menjadi Presiden AS. Salah satu yang menjadi sorotan adalah mundurnya AS dari Kemitraan Trans Pasifik (Trans-Pacific-PartnershipTPP), sebuah perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara di kawasan pasifik.

Terkait hal ini, Donovan menyampaikan, sehari sebelumnya Trump menandatangani Keputusan Presiden mengenai keluarnya AS dari Kemitraan Trans Pasifik. Namun ia menegaskan, AS tidak akan meninggalkan perdagangan global. Pemerintahan Trump memberikan penekanan yang berbeda dalam hal perdagangan luar negeri AS dan cenderung akan lebih menggunakan pendekatan bilateral.

“Walaupun TPP tetap berjalan (dan AS tidak di dalamnya), AS dan Indonesia  tetap perlu melakukan pembahasan perdagangan bilateral,” tegasnya.

Wapres menanggapi, Indonesia sempat tertarik untuk bergabung dalam TPP. Namun Indonesia dapat juga melanjutkan dengan hubungan perdagangan bilateral seperti halnya yang telah dilakukan dengan Jepang dan Korea Selatan.

Lebih lanjut Donovan menjelaskan bahwa fokus kebijakan perdagangan AS akan bergeser untuk menjalankan perdagangan yang adil (fair trade) bagi para pekerja. Posisi mendukung fair trade ini adalah posisi yang biasa dipilih oleh negara berkembang seperti Indonesia dalam sejumlah forum multilateral.

Dalam pertemuan tersebut, Donovan dan Wapres juga mendiskusikan prioritas pemerintah Indonesia ke depan. Wapres menyampaikan, prioritas saat ini adalah dalam bidang infrastruktur, produktivitas pertanian dan manufaktur. Lebih lanjut, akan dijajaki pemanfaatan teknologi tinggi dari AS untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian Indonesia.

Selain itu, dibahas pula mengenai kekhawatiran akan adanya diskriminasi terhadap muslim.  Donovan menyatakan, mayoritas masyarakat AS adalah toleran. Ia juga mengharapkan semakin banyak mahasiswa Indonesia belajar di Amerika Serikat. Selama ini dalam aplikasi visa warga Indonesia ke AS, sebagian besar adalah untuk kunjungan sementara, tidak untuk menetap, sehingga jumlah visa yang disetujui terhitung tinggi.

Isu mengenai pencegahan terorisme juga dibahas dalam pertemuan ini.  Donovan mengapresiasi Indonesia yang cukup berhasil dalam menangani isu terorisme. Ia juga menawarkan kesempatan untuk kerjasama yang lebih baik dalam bidang ini. Wapres sependapat mengenai keberhasilan Indonesia dalam pencegahan teror. Hal ini dapat dilihat perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah insiden terorisme, dimana insiden terorisme di Indonesia tergolong kecil. Wapres juga memberikan apresiasi bahwa keberhasilan ini didukung oleh pihak penegak hukum dan intelijen yang cukup baik dalam mencegah munculnya tindakan terorisme.

Wapres menambahkan, terorisme muncul karena adanya negara gagal (failed countries). Sehingga langkah yang harus dilakukan untuk mencegah munculnya teroris adalah mencegah terjadinya negara gagal. Wapres juga menyampaikan kritik kepada negara-negara besar seperti AS dan Rusia atas intervensi di berbagai wilayah yang seringkali justru menyebabkan munculnya negara gagal.

Menutup pertemuan, Wapres menyatakan terdapat banyak persamaan antara AS dengan Indonesia, antara lain dalam hal pluralisme dan demokrasi. Sebagai negara yang memiliki banyak kesamaan, banyak potensi kerjasama.

“AS dan Indonesia adalah negara-negara dengan penduduk terbesar ke tiga dan keempat di dunia sehingga kemitraan strategis diantara keduanya menjadi hal yang penting,” pungkasnya.

Hadir bersama Dubes Donovan, Wakil Duta Besar Amerika untuk Indonesia Brian McFeeters dan Pejabat Fungsi Politik Teresa Tran. Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Dewi Fortuna Anwar, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi dan Dirjen Amerika Eropa Kemlu Muhammad Anshor. (KIP, Setwapres)