Istana Wakil Presiden. Dewasa ini, cara pandang dan berfikir sebagian masyarakat Indonesia mengenai perawatan  kesehatan, yakni dengan pergi berobat ke dokter, ke rumah sakit, atau ke Puskesmas, jika mereka sudah jatuh sakit, cukup memprihatinkan. Padahal merawat kesehatan itu sangat penting dan tidak harus mengeluarkan biaya banyak jika saja mereka mau melakukan tindakan preventif atau pencegahan. “Karena pencegahan agar tidak sakit itu, pada dasarnya jauh lebih baik dibandingkan dengan tindakan  pengobatan jika orang sudah jatuh sakit,” demikian kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kepada para peserta rapat  terbatas Bidang Kesehatan di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jumat, 18 September 2015.

Agar orang tidak mudah sakit, lanjut Wapres, yaitu harus banyak bergerak. “Dengan melakukan  olahraga, senam, menjaga kebersihan lingkungan, mengatur pola makan yang baik, dan sebagainya,” ujar Wapres.

Wapres mencemati, dengan adanya BPJS Kesehatan saat ini orang cenderung menganggap remeh terhadap pentingnya menjaga kesehatan, sehingga dimana-mana rumah sakit dipenuhi pasien untuk berobat. Kalau hal demikian berjalan terus-menerus maka dikhawatirkan BPJS nantinya bisa kewalahan dalam memberikan pelayanannya.

Oleh karena itu Wapres meminta untuk digalakkannya kembali slogan-slogan dan tindakan untuk membangkitkan masyarakat agar gemar berolahraga kembali. Wapres mencontohkan pada era 198-an ada slogan “Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan bahwa untuk menindaklanjuti arahan Wapres, Kemenkes akan bekerjasama dengan berbagai institusi/lembaga atau organisasi-organisasi kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan tersebut. Bahkan pihaknya juga akan menguatkan fungsi-fungsi  Puskesmas sebagai penjaga kesehatan yang tidak saja hanya mengobati penyakit, namun juga mau melakukan promosi dan deteksi dini terhadap pencegahan penyakit.

Begitu juga Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, bahwa dalam hal pencegahan ini pihaknya akan mengkoordinasikannya dengan berbagai institusi dan lembaga diantaranya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar olahraga dimasukkan kembali dalam muatan pelajaran sekolah. Disamping itu, juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

Menanggapi hal tersebut, Wapres meminta agar diupayakan dengan pihak Real Estate Indonesia (REI) ketika penyediaan perumahan untuk masyarakat selalu disediakan fasilitas olahraga.

Di akhir rapat, Wapres menekankan adanya perubahan paradigma dalam menjaga kesehatan. Disamping itu seluruh institusi/lembaga hendaknya melakukan sinkronisasi terhadap tugas dan kewajibannya masing-masing misalnya Kemen PU dan Pera dalam penyediaan sanitasi, air bersih, dsb.

Selain Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Kesehatan, hadir dalam rapat tersebut Direktur Utama BPJS Fachmi Idris serta pejabat eselon I dari sejumlah instansi terkait. Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Kasetwapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Tim Ahli Sofjan Wanandi. (Supriyanto).