Tokyo. Mengawali hari ketiga berada di Jepang, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bersama rombongan meninjau Pabrik Terminal LNG Sodegaura milik perusahaan Tokyo Gas, Jepang, Minggu. Usai kunjungannya, Wapres mengatakan kepada media yang mendampinginya bahwa Indonesia adalah salah satu negara produsen gas yang terbesar pada tahun 1970-an. “Tapi sampai sekarang kita belum maksimal memanfaatkan gas itu, sehingga kita masih pakai minyak yang mahal dan tak efisien dan tidak bersih,” ucap Wapres.

Sebenarnya, kata Wapres, kita memiliki sumber gas yang banyak, sehingga harus dapat kita manfaatkan untuk industri, pembangkit listrik, yang pada saatnya akan sangat dibutuhkan. Meski kita, lanjut Wapres, memiliki sumbergas di Bontang, Papua, Aceh tapi karena tidak memiliki receiving terminal atau tempat penerimaan gas, gas itu tidak dapat digunakan di Pulau Jawa, dimana banyak industri yang sangat membutuhkan sebagai sumber energi. “Yang ada di Jawa hanya gas alam saja,” ucap Wapres.

Pemerintah saat ini tengah memikirkan membangun receiving terminal, tetapi nilai investasinya sangat mahal mencapai Rp. 10 Triliun. Jika akan dibangun, maka untuk memudahkan pengiriman gas melalui kapal-kapal besar, maka receiving terminal itu akan didirikan di dekat pelabuhan laut dalam. Selain itu, Wapres juga menjelaskan bahwa penggunaan LNG lebih aman dibandingkan LPG.

****