Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri peluncuran buku “Perjalanan Sejuta Makna” yang merupakan biografi Nur Mahmudi Ismail (NMI) di Gramedia pada Rabu, 11 November 2015.

Dalam sambutan singkatnya Wapres mengatakan pentingnya membaca buku, salah satunya biografi, karena di dalamnya terdapat banyak pengalaman yang disajikan. “Setiap buku apalagi semacam autobiografi, sangat penting untuk dibaca, karena orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Jadi pengalaman itu guru” tutur Wapres.

Persoalan kurangnya minat baca, kata Wapres, selain perlu ditingkatkan melalui jalur pendidikan, masyarakat hendaknya membiasakan diri untuk membaca buku. “Membaca buku itu suatu kewajiban. Kalau saya sendiri dalam sehari baca buku 2 halaman, karena sudah menjadi kebiasaan,” tambah Wapres.

Selain itu, Wapres juga mengaitkannya dengan minimnya jumlah dan tidak meratanya distribusi buku saat ini. “Memang juga toko yang paling kurang di Indonesia ini, ya toko buku. Kalau baju banyak, di semua tempat. Tidak sembarang jalan ada toko buku,” seru Wapres.

Selanjutnya Wapres mengungkapkan pandangan filosofis tentang perbedaan antara pengalaman dan guru. Menurut Wapres, perbedaannya adalah bila guru mengajar dulu kemudian menguji, sedangkan pengalaman itu menguji dulu, baru diajarkan setelahnya. “Jadi kebaikan atau kebenaran atau kesalahan dalam hidup ini, itu jadi guru yang baik, supaya kita tidak mengulangi lagi kesalahannya” terang Wapres.

Tampak hadir dalam acara peluncuran buku biografi NMI ini, sejumlah tokoh nasional seperti Jimly Ashidiqi, Hidayat Nur Wahid, dan Kasetwapres Mohamad Oemar serta para pejabat Pemkot Depok.