Jakarta-wapresri.go.id. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) diharapkan mampu memperbaiki perencanaan pembangunan nasional, sekaligus mengevaluasi output yang telah dihasilkannya agar sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bangsa saat ini dan ke depan.

“Outputnya harus diketahui dengan jelas. Naik anggaran segini, hasilnya apa,” seru Wapres saat memberikan pengarahan kepada segenap pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jalan Taman Surapati, Jakarta, Jumat, (24/6/2016).

Mengawali arahannya, Wapres melontarkan sebuah pertanyaan kritis terkait perbandingan antara perencanaan anggaran dan output yang tidak selaras atau kontradiktif.

“Kenapa Indonesia ini, anggaran kita itu, tiap lima tahun naik 100 persen, tetapi kenapa pertumbuhan kita, tidak sebesar kenaikan anggarannya?” tanya Wapres.

Dari pertanyaan diatas, Wapres ingin menegaskan, dari sisi perencanaan masih kurang efekif dan tepat sasaran, karena anggaran pembangunannya hanya sekitar 30 persen. Sedangkan pembangunan dibutuhkan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

“Anggaran naik itu, (berarti) kewajiban-kewajibannya semakin banyak, mulai anggaran rutinnya, anggaran bayar bunga, cicilan, kewajiban-kewajiban lainnya, sedangkan anggaran pembangunannya relatif naiknya tidak besar,” jelas Wapres.

Selanjutnya, Wapres menginginkan Bappenas agar menjalankan fungsi perencanaan pembangunan secara efektif dengan keterbatasan anggaran yang ada, sehingga pembangunan dapat tepat sasaran sebagaimana diharapkan bangsa ini. Singkatnya, kata Wapres, Bappenaslah yang menentukan arah pembangunan.

“Anda ini bukan hanya birokrat perencanaan, sehingga harus punya visi dan misi perencanaan Indonesia di masa depan,” pesan Wapres.

Kemudian Wapres pun mengaitkannya dengan kegiatan rutin tahunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dinilainya sekedar formalitas dan seremonial dengan riuhnya pejabat menteri, gubernur dan bupati yang hadir, sedangkan dampaknya tidak terlalu signifikan bila dilihat pembangunan yang dicapai di daerah.

Lebih jauh, Wapres menyarankan, agar dibentuk kelompok-kelompok diskusi kecil yang fokus terhadap suatu bidang tertentu, dengan melibatkan pakar dan ahli dari daerah dan perguruan tinggi, sehingga akar permasalahan dapat dirumuskan untuk ditemukan solusinya.

Fokus lainnya, yang menjadi perhatian Wapres terhadap Bappenas yakni, kebutuhan SDM yang berkualitas untuk memperkuat perencanaan pembangunan.

” Jadi tugasnya sekarang adalah peningkatan SDM,” tegas Wapres.

Sebelum mengakhiri arahannya, Wapres meminta Bappenas ke depan, agar ketat dan tegas dalam negosiasi perencanaan anggaran dengan seluruh kementerian/lembaga, dengan harapan setiap dana yang keluar menghasilkan output yang seimbang.

“Bahwa satu miliar rupiah yang kita kasih, harus menghasilkan apa. Menghasilkan pertumbuhan atau pemerataan,” pungkas Wapres.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar. (KIP, Setwapres).