Bank Rakyat Indonesia

Menerima Dewan Komisaris Bank Rakyat Indonesia

Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengharapkan bank-bank pemerintah saling bersinergi satu sama lain, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, yang saat ini kondisinya sedikit melemah. Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat menerima Dewan Komisaris Bank BRI di Kantor Wakil Presiden, Kamis 16 April 2015.

Wapres juga menegaskan bahwa ide merger antar bank pemerintah untuk memperkuat dukungan perbankan pemerintah, bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi perlambatan ekonomi yang sedang terjadi. “Setiap bank pemerintah harus punya fokus masing-masing,” tutur Wapres.

Lebih jauh lagi, menghadapi pasar bebas ASEAN (MEA), kata Wapres, bank-bank pemerintah dituntut mampu bekerjasama sekaligus berkompetisi dalam waktu bersamaan. “Prinsipnya sesama bank pemerintah cooperation and competition,” ujar Wapres.

Untuk mengatasi pelemahan ekonomi dan menghindari terjadinya krisis seperti tahun 1998 dan 2008, lanjut Wapres, pemerintah berjanji akan mempercepat realisasi penggunaan anggaran dalam APBN untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi. “Caranya mempercepat government spending untuk menggerakkan ekonomi,” ujar Wapres

Wapres berpesan kepada jajaran dewan komisaris Bank BRI untuk fokus mengurusi ekonomi kerakyatan dengan membantu usaha kecil menengah yang selama ini telah membesarkan BRI. “Tugas BRI berikan kredit kepada petani yang beli pupuk. Bayarnya saat panen,” pesan Wapres.

Sebelumnya, Komisaris Utama Bank BRI Mustafa Abubakar melaporkan secara umum kondisi BRI saat ini yang telah mempunyai aset hampir mencapai senilai 800 trilliun, merupakan bank pemerintah terbesar setelah Bank Mandiri. BRI juga berkontribusi pada usaha kerakyatan yang menjadi program pemerintah dengan mengambil porsi terbesar dari KUR mencapai 70 persen dibandingkan bank pemerintah lainnya.

Abubakar melanjutkan, BRI dengan jaringannya yang tersebar di seluruh nusantara, juga memiliki kinerja yang baik, sehingga persentase kredit macet atau NPL-nya juga paling sedikit, yakni dibawah 2 persen. Turut hadir mendampingi Mustafa Abubakar adalah jajaran Dewan Komisaris yang baru terpilih lainnya, yakni Adhyaksa Dault, Ahmad Fuad, Sonny Loho, Jeffry Wurangian, Fuad Rahmany dan Sonny Keraf. (Taufik Abdullah)

Bookmark and Share