Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pagi tadi menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah menteri terkait mengenai rencana penyelenggaraan acara Halal Industries Summit (HIS) 2020 di rumah dinas Wapres, Jl. Diponegoro, Jakarta, Rabu (04/03/2020).

Dalam keterangan persnya, Wapres mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 1-2 November 2020 di Jakarta Convention Center, dan akan dirangkaikan dengan acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

“Baru saja sejak pukul 8.00 tadi mengadakan rapat kegiatan tersebut koordinasi dengan Menko Perekonomian, dan Kementerian Luar Negeri, dan juga Bank Indonesia dengan OJK, dan kementerian-kementerian yang lain, Kementerian Pariwisata, kemudian BUMN untuk mencerahkan rencana mengadakan Halal Industries Summit 2020,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres menuturkan bahwa kegiatan HIS 2020 yang bertajuk “Promoting Halal Industries for Global Prosperity” ini, adalah forum halal internasional pertama di dunia yang bersifat antar-pemerintah (Inter-Governmental meeting) dan sepenuhnya bersifat business events, serta diawali dengan rangkaian kegiatan Pre-HIS, seperti ISEF yang dikoordinasikan Bank Indonesia sebagai vocal point. Sementara HIS 2020 diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri.

“Nah ISEF ini sudah yang ke-7, tapi HIS ini adalah untuk yang kali pertama. Dan ini antar pemerintah negara-negara dari berbagai negara. Kita juga direncanakan akan mengundang 10 kepala negara yang akan hadir, dan sejumlah 77 menteri luar negeri yang juga akan hadir untuk membicarakan berbagai hal,” ucapnya.

Wapres berharap, nantinya acara ini dapat menghasilkan berbagai hasil, terutama tentang kolaborasi industri halal, dan yang utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan masyarakat. Selain itu, acara ini diharapkan mampu menjadi branding bagi Indonesia sebagai negara produsen halal terbesar dunia.

“Kita juga akan mengembangkan, membahas soal-soal strategi nasional tentang pengembangan ekonomi syariah dan juga tentang ekosistem daripada ekonomi syariah. Dan kita juga ingin menonjolkan produk-produk keuangan syariah yang mungkin belum ada di dunia. Misalnya Bank Wakaf Mikro dan juga BMT. Ini hal-hal yag penting,” pungkasnya.

Tampak hadir dalam rapat tersebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo,Menteri Koordinator Perekonomian
Airlangga Hartarto, Menteri Agama Fachrul Razi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida, Direktur Utama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Raharjo, dan Kepala Badan Penyelengggara Jaminan Produk Halal Soekoso. (RN KIP-Setwapres).