Serpong -wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meresmikan fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) dan Laboratorium Radioisotop dan Radiofarmaka Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (15/11).

Dalam kesempatan tersebut Wapres Jusuf Kalla menyampaikan, rasa syukurnya karena Bangsa Indonesia pada akhirnya dapat mengusai teknologi nuklir untuk kepentingan damai yang merupakan karya anak bangsa.

“Dunia memberikan suatu kebangggan bagi kita, karena kita dapat menguasai teknologi, apalagi tenaga nuklir digunakan  untuk damai,”Ujarnya.

Meski menjadi suatu garis yang bertentangan antara peningkatan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 250 juta orang dan penyediaan perumahanan, pabrik dan lain-lain namun lahan semakin berkurang, tetapi kebutuhan makin tinggi.  maka solusinya menurut Wapres cuma tenologi.

 “solusinya cuma satu yaitu; dengan teknolog bagaimana meningkatkan hasil pertanian, melalui bibit yang baik dan juga riset di Petani,” tuturnya.

Lebih lanjut Wapres menyinggung distribusi penyebaran logistik yang tidak mudah untuk bisa sampai ke wilayah kepulauan seperti Indonesia, apalagi terkait dengan makanan yang mudah busuk, untuk itu diperlukan sentuhan teknologi sehingga tahan lama namun  aman bagi kesehatan dan tidak mengurangi kualitas serta rasa dari makanan tersebut.

“Negara kita 17.000 pulau kemudian 3.000 yang didiami dan ini merupakan suatu logistik yang tidak mudah untuk dilalui. Disisi lain negara Indonesia mempunyai banyak produk, tetapi produk itu tidak tahan lama, begitu disimpan tiga hari sudah jelek dan hitam, sehingga susah untuk bersaing dengan negara lain, seperti Thailand, Jepang dan negara lain,” imbuhnya.

Dikesempatan tersebut, Wapres berpesan agar Batan menjalin kerjasama dengan sektor industry sehingga poduk-produk inovasi yang di hasilkannya cepat memiliki nilai tambah. Yang pada akhirnya memberikan insentif dan kesejahteraan kepada peneliti-peneliti Batan kedepannya. “Saya kira akan lebih baik kedepannya, Batan harus sudah bekerjasama dengan pihak industry sehingga produk-produknya bisa langsung dimanfaatkan oleh kalangan industry,” pesannya

Di akhir sambutannya, Wapres menyampaikan terimakasih yang telah menghadirkan karya yang baik, yang dapat bermanfaat untuk kehidupan dan kemajuan bangsa. Berikutnya di tempat yang sama Wapres didampingi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Walikota  Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany memencet tombol sebagai tanda peresmian dan menandatangani prasasti.

 “Saya ingin menyampaikan terimakasih kepada BATAN yang menghadirkan hasil karya yang baik, yang dapat bermanfaat untuk kehidupan kita dan ekonomi bangsa,” tutupnya

Saat ini, di Indonesia, baru ada 2 fasilitas iradiasi sejenis, yakni milik BATAN dan milik swasta. Keuntungan dari pemanfaatan IGMP adalah proses efektif, dapat membunuh bakteri  pembusuk, tidak ada residu kimia beracun, tidak merusak kandungan gizi pada bahan pangan, bisa untuk produk kemasan, dan dapat digunakan untuk sterilisasi,

Dengan menggunakan iradiator, bakteri pembusuk pada bahan makanan akan mati sehingga memperpanjang masa penyimpanan.  IGMP didesain dengan kapasitas 2 megacurie yang mampu melakukan radiasi 123 meter kubik per hari. Kapasitas ini dirasa belum memenuhi seluruh kebutuhan iradasi produk/makanan/obat herbal di seluruh wilayah Indonesia. serta aman dikonsumsi, karena pemberian dosis radiasi telah sesuai dengan Permenkes Nomor 701/Menkes/Per/VIII/2009.

Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan pihak Izotop Hongaria, dan kini telah rampung serta siap dioperasikan. IGMP dibangun untuk menjawab kondisi pengolahan pascapanen Indonesia sebagai negara agraris maritim dengan potensi produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sangat melimpah, namun karena sistem pengelolaan pasca panennya yang buruk menyebabkan kondisi hasil panen cepat membusuk.

Turut hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan Syahrul Wujud, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang  Ekonomi dan Keuangan, Wijayanto Samirin. (KIP-Setwapres)