Jakarta-wapresri.go.id. Sebagai organisasi nasional yang mengelola masjid-masjid di seluruh Indonesia Dewan Masjid Indonesia diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan peran masjid sebagai tempat ibadah, sosial, pendidikan, kesehatan dan fungsi kemasyarakatan lainnya.

“Karena itulah tugas kita sebagai pengurus, meningkatkan peran mesjid dengan berbagai fungsi kemasyarakatan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional ke-2 Dewan Mesjid Indonesia (DMI) di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Senin (5/12/2016).

Hal ini, ungkap Wapres, sejalan dengan pedoman DMI yaitu memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan masyarakat. Untuk itu, DMI harus lebih mendekatkan diri dengan masyarakat.

“Contohnya kalau Jumat. Kalau umat muslimin 200-220 juta umat Islam, Islam setengahnya saja yang laki-laki, berarti 110 juta bersamaan Jumat jam 12 di satu tempat. Jadi mudah sekali untuk memberikan suatu hubungan  kemasyarakatan,” ujar Wapres mencontohkan.

Wapres mengapresiasi dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Sosial, BKKBN, dan BNN. Kerjasama antara DMI dengan Kementerian Sosial diharapkan dapat memfungsikan masjid dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat sekitar, hal ini menunjukkan adanya kerjasama pemerintah dengan masjid.

Sementara, kerjasama dengan BNN diperlukan karena narkoba di Indonesia berkembang pesat sehingga para jamaah masjid dapat menjadi korban. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan bukan hanya melalui khotbah tetapi bisa juga dengan upaya masyarakat yang dilakukan secara bersama-sama.

“Begitu juga dengan keluarga berencana. Kitalah di dunia ini pelopor keluarga berencana yang berbasis dorongan keagamaan. Kita menjadi contoh di negara-negara Islam bagaimana Indonesia berhasil merencanakan keluarga dengan baik tanpa paksaan,” imbuh Wapres.

Untuk masjid yang telah menjalankan fungsi pendidikan seperti mendirikan PAUD atau taman kanak-kanak, Wapres menekankan, agar tetap dilanjutkan. Termasuk program-program ekonomi,  juga perlu ditingkatkan.

“Nah karena itulah mesjid harus berfungsi untuk mendorong masyarakat itu untuk bergerak di bidang ekonomi, meningkatkan produktivitasnya petani, berdagang dan sebagainya, itulah kekuatan kita,” tegas Wapres.

Terkait dinamika yang terjadi di Indonesia, Wapres menambahkan, masjid dapat berfungsi juga sebagai tempat singgah.

“Minggu-minggu lalu ternyata bertambah lagi fungsinya, masjid sebagai tempat singgah, tempat menginap. Jadi inilah yang harus kita persiapkan yaitu sebagai tempat singgah. Sekiranya tidak ada masjid saya kira susah juga (ada) tempat buat mengumpulkan banyak orang di Jakarta ini, tapi Alhamdulillah semua masjid telah memperlihatkan ketulusan dan keterbukaannya dan memang itulah salah satu fungsi masjid,” tutur Wapres.

Lebih lanjut Wapres menekankan pentingnya kualitas sound system masjid yang baik, karena seseorang yang berada di masjid 80% waktunya akan dihabiskan untuk mendengarkan, 10% beribadah, dan 10% berdoa sehingga apabila kualitas suara tidak baik maka waktu yang 80% itu akan sia-sia.

Menurut Wapres, Islam itu modern dan mengikuti perkembangan zaman, sehingga, kalau Islam modern maka masjid juga harus modern. Saat ini, Wapres menjelaskan, DMI sedang mengembangkan program aplikasi ‘Masjidku’ dengan content yang bertujuan menghubungkan tiga hal, yaitu menghubungkan masyarakat dengan masjid, masjid dengan ustadz/ulama, dan ulama dengan masjid.

“Karena itulah baru mulai di Jakarta nanti kita teruskan semua di kota-kota lain. Sehingga (bisa melihat) semua letak masjid di Jakarta, siapa khatib (yang bertugas) minggu depan, ada daftar mubaligh dan sebagainya,” paparnya.

Kedepan, Wapres mengatakan, DMI akan membangun kantor pengurus pusat yang lebih besar, sehingga dapat dilakukan pelatihan, baik pelatihan keagamaan maupun pelatihan manajemen tentang cara berhubungan antar masjid.

“Semua itu nanti akan kita laksanakan, disamping itu juga pelaksanaan manajemen masjid yang baik, karena pengalaman makin baik masjid itu ternyata makin banyak saldo keuangannya. Makin banyak kegiatannya makin banyak saldonya. Makin tidak ada kegiatan makin tipis keuangannya. Jadi artinya rezeki masjid ada apabila kita makmurkan. Jadi itulah menjadi acuan,” pungkasnya.

Dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional ini, Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni melaporkan tema rakernas yaitu “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid dalam Rangka Pemberdayaan SDM Umat untuk Bangsa”.

Sebelum memberikan sambutan, Wapres juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara DMI dengan Menteri Sosial, Kepala BKKBN, dan Kepala BNN.

Hadir dalam acara tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rubiantara, Kepala BKKBN Surya Candra Surapaty, Kepala BNN Budi Waseso, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Sementara, mendampingi Wakil Presiden, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemeratan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KIP, Setwapres)