Jakarta-wapresri.go.id. Salah satu bidang pembangunan yang tengah digalakkan untuk ditingkatkan pemerintah selain infrastruktur saat ini adalah pertanian.

“Perlu ditingkatkan produktifitas di bidang pertanian karena produksi komoditas Indonesia masih di bawah rata-rata,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima Co-Founder dan CEO Group Olam International Sunny George Verghese, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara Jakarta, Kamis, (28/4/2016).

Komoditas seperti kopi, coklat, gula dan sebagainya, menurut Wapres, perlu ditingkatkan lagi kapasitas produksinya, karena tidak mudah untuk memperluas lahan pertanian. Kapasitas produksi gula yang di bawah 100 ribu Kg per hektar dan kopi misalnya, hanya 700 ribu Kg per hektar, sementara di Vietnam sudah mencapai 2 ton per hektar.

Oleh karena itu, Wapres mengimbau, perlu mengajarkan para petani bagaimana meningkatkan produksi pertanian tanpa menambah lahan. Pengembangan kerja sama komoditas pertanian seperti kopi, coklat atau gula, Wapres berpandangan, sangat baik karena langsung menyentuh para petani kecil sehingga dapat membantu para petani untuk dapat berkembang.

“Perlu dikembangkan juga penggunaan teknologi untuk para petani kecil agar produksinya dapat lebih meningkat,” pesan Wapres.

Dukungan positif Wapres tersebut menanggapi rencana Olam International yang bergerak di bidang pertanian dan mensuplai komoditas agrikultur ke negara-negara di dunia, untuk berinvestasi dan bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia.

Senada dengan Wapres, Sunny Verghese juga menyambut baik langkah pemerintah Indonesia yang telah mengeluarkan Paket Kebijakan di bidang Ekonomi dengan menetapkan Daftar Negatif Investasi (DNI), sehingga partisipasi sektor swasta sangat dimungkinkan.

“Kami dalam tahap pembicaraan dengan PT RNI untuk menjajaki kerja sama di bidang industri gula dan mencari lahan pertanian yang baik di Subang, Jawa Barat,” jelas Verghese.

Kerja sama dengan perusahaan di Indonesia dimaksudkan agar industri gula menjadi lebih efisien, lanjut Verghese. Hal ini terkait perbaikan di bidang manajemen dan teknologi dalam meningkatkan produksinya. Melalui kerja sama itu, setidaknya Olam International akan mengembangkan dan membuka perkebunan tebu (gula) dan pabrik gula. Sedangkan di Cilacap, menurut Verghese, kapasitas refinari gula akan meningkat dari 250 ribu ton menjadi 350 ribu ton per tahun.

Verghese berharap potensi kerja sama pada sektor swasta di bidang agrikultur dapat meningkatkan kapasitas produksi komoditas dan investasi di Indonesia.

“Kami memiliki perkebunan kopi di Brazil, Tanzania, Etiopia, Laos dan kini akan mulai membuka perkebunan kopi di Indonesia. Selain itu juga rempah-rempah seperti lada di Vietnam, coklat di Indonesia, sawit di Afrika, serta mengembangkan pembibitan dengan sistem plasma di Amerika,” papar Verghese.

Diharapkan kerja sama di bidang pertanian di Indonesia akan meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian seperti kopi, coklat, gula dan sebagainya.

Di Indonesia, PT. Olam Indonesia melibatkan lebih dari 35 ribu petani lokal dalam mengembangkan perkebunan coklat. Selain itu, perusahaan yang telah beroperasi selama 20 tahun di Indonesia itu juga mengembangkan 47 komoditas pertanian yang tersebar di 26 negara di dunia.

Turut mendampingi Sunny Verghese, Vice President dan Country Head PT. Olam Indonesia Amit Verma, Senior Vice President dan Country Management Prakash Jhanwer, General Manager Cocoa Vijay Karunakaran, Division Head Plantation and Development Rachmad Hariotomo. (KIP, Setwapres)