Jakarta–wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan Tim Rumah Sakit Terapung (RST) Ksatria Medika Airlangga, Universitas Airlangga yang dipimpin oleh Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Nasih melaporkan perkembangan pembangunan RST yang ditujukan untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

“Pembuatan rumah sakit terapung sekarang sudah berjalan dan akhir bulan ini kapal sudah bisa sampai di Surabaya,” ujarnya, sembari menambahkan bahwa RST Ksatria Medika dibangun dalam bentuk kapal pinisi yang saat ini proses pembuatannya sedang dilakukan di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Nasih lebih lanjut mengatakan bahwa RST yang dibangun dengan dana donasi yang dihimpun melalui Yayasan Ksatria Medika Airlangga ini nantinya akan dilengkapi dengan dua ruang bedah dan satu ruang operasi katarak.

Ia kemudian menyampaikan bahwa pembiayaan operasional menjadi tantangan utama bagi RST.

“Kalau terkait dengan kapalnya saja, dengan komitmen kita semuanya insya Allah bisa kita selesaikan. Adapun tantangan yang lebih berat lagi terutama untuk operasional ke depannya, karena harus ada dokternya, harus ada ini dan itu untuk bisa bergerak dari satu pulau ke pulau lainnya,” ungkapnya.

Wapres mengapresiasi pembangunan RST Ksatria Medika ini yang diharapkan dapat menjangkau daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan terluar, terutama di wilayah timur Indonesia.

“Saya kira ini langkah yang sangat baik untuk menjangkau daerah terpencil,” ujar Wapres.
Menurut Wapres, kendala untuk memenuhi biaya operasional RST dapat disiasati dengan berbagai cara, misalnya bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan setempat, atau yayasan sosial di dalam ataupun luar negeri, seperti Yayasan Bill & Melinda Gates.

“Jika full biaya mandiri (itu) tidak mudah karena kebutuhan biaya operasional jangka panjang,” kata Wapres.

Wapres kemudian mengusulkan agar RST tersebut dibuat formatnya sebagai Puskesmas plus agar dapat bekerja sama dan mendapat dukungan pembiayaan dari BPJS Kesehatan.

Ia pun berharap agar RST ini dapat melakukan hal-hal lain di luar misi kesehatan, misalnya sebagai penyuplai barang kebutuhan pokok bagi daerah terpencil.

“Bisa juga nanti dicari, mungkin ada perusahaan yang mau mensponsori, pasang merek dia, terutama perusahaan yang mempunyai operasi di timur. Kalau non-bujeter mesti begitu,” tandas Wapres.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Dr. Nasih hadir bersama beberapa pengurus Yayasan Ksatria Medika Airlangga, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso, dan Direktur Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya I.G. Nalendra; sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KIP, Setwapres)