Depok, wapresri.go.id – Pemerintah berkomitmen mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Namun, cita-cita besar ini membutuhkan kesinambungan kerja dan tidak dapat diwujudkan hanya melalui satu atau dua masa periode kepemimpinan nasional. Untuk, itu, meskipun pemerintahan berganti pada 2024, keberlanjutan program ekonomi dan keuangan syariah tetap harus dikawal.

“Saya meminta untuk dikawal terus keberlanjutan program ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus utama pembangunan nasional jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, di tingkat nasional dan daerah,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutan kuncinya saat meluncurkan Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 sekaligus membuka Universitas Indonesia Industrial-Government Expo (UI I-Gov Expo) ke-3 2023, di Auditorium R. Soeria Atmadja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Selasa (05/12/2023).

Wapres mencatat, Indonesia sebagai negara demokrasi dan berpenduduk muslim terbesar di dunia telah mendapatkan pengakuan dan menjadi rujukan bagi banyak negara sebagai model yang berhasil mewujudkan koeksistensi damai. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi Indonesia untuk berada di bangku kemudi dalam pengembangan ekonomi syariah global dan menjadi model bagi terwujudnya Islam dan kemajuan.

“Oleh sebab itu, peluang yang mengemuka tidak boleh mengendap dan terlewat. Institusi pendidikan tinggi harus menjadi yang terdepan dalam membaca peluang ini,” ujar Wapres menekankan.

Di hadapan sivitas akademika UI dan pemangku kepentingan ekonomi syariah ini, lebih jauh Wapres mengungkapkan cita-citanya, kelak literatur rujukan tentang ekonomi dan keuangan syariah dunia datang dari Indonesia.

“Ahli-ahli ekonomi dan keuangan syariah yang berbicara di panggung-panggung ekonomi global juga orang Indonesia. Indonesia menjadi begawan di bidang diplomasi halal karena keberhasilan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri,” imbuhnya.

Wapres pun menekankan, upaya dan sinergi ke depan harus semakin kokoh untuk memacu seluruh sektor ekonomi dan keuangan syariah agar memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan menyokong ketahanan ekonomi nasional.

“Ekosistem dan infrastruktur ekonomi dan keuangan syariah juga harus terus diperkuat, termasuk upaya peningkatan pangsa pasar, inklusi, dan literasi yang menjadi fondasi dari tegaknya bangunan ekonomi dan keuangan syariah,” terangnya.

Untuk itu, Wapres meminta jajaran Universitas Indonesia dan para pemangku kepentingan terus bersinergi menyelenggarakan edukasi, riset, sosialisasi, serta menciptakan ahli-ahli di bidag ekonomi dan keuangan syariah, yang dibutuhkan oleh negeri sendiri dan bangsa-bangsa lain di dunia.

“Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan juga mesti semakin solid untuk menghasilkan terobosan-terobosan, misalnya dalam mendorong pengembangan kewirausahaan syariah melalui penguatan kerja sama pelaku industri halal dengan industri keuangan syariah. Utamanya dalam peningkatan akses pembiayaan syariah bagi UMKM halal dan pendampingan proses halal,” pintanya.

Menurut Wapres, model kemitraan ini dapat dikembangkan di berbagai tingkatan dan komunitas, seperti desa, pesantren, pengusaha perempuan, dan sebagainya, melalui kolaborasi bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengapresiasi Universitas Indonesia yang konsisten mendukung upaya pemerintah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah nasional melalui ISEO 2024, perhelatan UI I-Gov Expo, ataupun pembentukan UI Halal Center.

Semua ini, lanjutnya, diharapkan dapat mendorong pengembangan inovasi dan juga digitalisasi di tanah air demi peningkatan kesejahteraan umat.

“Saya menyampaikan selamat atas dibangunnya Ekosistem Zona Halal di Kampus UI. Semoga ini menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk membangun zona halal demi meningkatkan literasi halal dan memperkuat sistem jaminan produk halal,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Rektor UI Ari Kuncoro menilai, peluncuran ISEO 2024 dan perhelatan UI I-Gov Expo 2023 diadakan pada momen yang tepat ketika dunia internasional juga tengah menghadapi perubahan-perubahan yang penuh ketidakpastian.

“Kondisi yang tidak pasti ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Ari.

Senada dengan Rektor UI, Dekan FEB UI Teguh Dartanto menyampaikan, diselenggarakannya kegiatan ini adalah karena bangsa ini tengah menghadapi babak baru kepemimpinan nasional pada 2024. Meskipun demikian, pembangunan Indonesia tetap harus makin inklusif, resilient (tangguh), berkelanjutan, serta menjunjung etika dan moral yang tinggi.

“Oleh karena itu, ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi bagian penting dalam program Indonesia Emas 2045,” ucap Teguh.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat, beserta civitas academica dan mitra UI.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Mohamad Nasir, Robikin Emhas, dan Zumrotul Mukaffa. (RR/SK-BPMI, Setwapres)