Jakarta, Wapresri.go.id—Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyematkan secara simbolik Tanda Kehormatan Stayalancana (SLKS) kepada 23 perwakilan Donor Darah Sukarela (DDS)100 kali di Hotel Grand Sahid Jaya Jl. Jenderal Sudirman Kavling 86 Jakarta, Sabtu pagi (26/01/2019).
Mengawali sambutannya, Wapres mengungkapkan bahwa selain penghargaan dari pemerintah, ada penghargaan yang lebih penting lagi yaitu diterimanya amal ibadahnya.
“Tadi, pertama saya menyerahkan cincin, kedua menyerahkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari pemerintah, disamping itu nanti masih ada lagi yang lebih tinggi lagi, amal ibadah daripada anda diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tentu yang menerima bukan hanya perwakilan yang naik tadi, tapi seluruhnya yang hadir di sini mulai dari Jawa Timur yang terbesar sampai yang lain-lainnya,” ujarnya.
Karena itulah, Wapres yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) mengapresiasi kepada para pendonor darah yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 100 kali, baginya hal itu merupakan suatu amal ibadah kemanusiaan yang luar biasa.
“Banyak orang yang minta diperiksa darahnya, mungkin hanya diambil 10 cc atau 20 cc merasa berat, anda setiap tiga bulan memberikan 250 sampai 300 cc darahnya dengan ikhlas, itu merupakan suatu luar biasa,”pujinya.
Wapres menambahkan kalau sumbangan bencana alam, menurutnya bisa dihitung nilainya dan dapat dibeli tetapi darah (donor darah), lanjutnya, adalah sesuatu yang harus dilakukan karena siapapun negaranya, apapun pengetahuannya, belum ada (orang) yang bisa membuat darah sintetis.
“Harus dari manusia ke manusia, karena itulah bagaimana tingginya pengabdian daripada donor darah (pendonor) yang telah melakukan 100 kali,” pujinya lagi diringi tepuk tangan hadirin.
Di hadapan 840 DDS 100 kali, Wapres juga memaparkan kebutuhan darah yang terus meningkat dari tahun ketahun seiring dengan sistem kesehatan lewat BPJS yang mendorong masyarakat kerumah sakit, artinya kebutuhan rumah sakit akan darah makin banyak.
“Ini akan kita tingkatkan lagi untuk berbagai kegiatan karena tadi disampaikan nanti insya Alloh berapa bulan ke depan pabrik kantong darah sudah beroperasi kemudian vaksinasi darah,” jelasnya.
Di akhir sambutannya Wapres tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus yang setiap hari bekerja demi kemanusiaan dan kepada semua pendonor darah agar terus berlanjut kepada generasi baru.
“Karena itulah fungsi palang merah, mengabdi kepada secara amal kepada masyarakat yang mengabdi tanpa pamrih, tanpa dibayar dan sebagainya. Karena itulah memang amal ibadah yang baik,” tegasnya.
Semenatara itu Ketua Panitia Penyelengara Penghargaan Linda Lukitari Waseso melaporkan bahwa sesuai data PMI saat ini, terdapat sekitar 6000 DDS 100 kali yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Sepanjang tahun 2018, PMI menargetkan jumlah donasi darah sekitar 3,4 juta kantong darah, yang setelah diproses menjadi 5,4 juta kantong komponen darah untuk memenuhi 95 % kebutuhan darah Nasional,” ucapnya.
Sementara itu dalam rilisnya, (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita memberikan apresiasi yang tinggi kepada para DDS 100 kali yang sepatutnya disebut pejuang kemanusiaan dengan telah mendermakan darah mereka untuk memberikan kehidupan bagi sesama. Hal ini sesuai dengan tema kegiatan “Blood Hero: Give Blood. Share Life”.
“Terima kasih kepada mereka yang selama 25-30 tahun telah setia mendonorkan darahnya dengan sukarela dan telah membantu sesama,” Kata Ginandjar.
23 perwakilan DDS 100 kali yang di sematkan Wapres antara lain dari provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, DIY, Banten, Jawaku Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo serta Papua.
Provinsi Jawa Timur kali ini, mengirimkan DDS 100 kali terbanyak dengan 353 orang. Sementara para DDS 100 kali terdiri dari 819 DDS laki-laki dan 21 DDS perempuan.
Di antara para pendonor terdapat DDS 100 kali, yang tertua adalah FX. Sudaryanto berumur 75 tahun dari Provinsi DKI Jakarta sedangkan yang termuda, Nico Samuel usia 40 tahun dari Banten, DDS 100 kali termuda lainnya yaitu Apheresis, Agung Satriyo masing-masing berumur 29 tahun dan Syahroni di usia 61 tahun dari DKI Jakarta 143 kali berdonor.
Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, turut serta mendampingi Wapres diantaranya Menteri Merhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Ketua Pelaksana harian (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita. (RMS/RN, KIP-Setwapres).