Jakarta. Penganugerahan Adipura kepada daerah dan PROPER kepada perusahaan diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk berupaya meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungannya.
“Penghargaan tentu menjadi harapan seluruh masyarakat, karena mendapat adipura maknanya kebersihan lingkungan dan fasilitas tertentu akan lebih baik dari sebelumnya,” demikian seperti disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada Malam Penganugerahan Lingkungan Hidup 2015 di Hotel Bidakara, Senin 23 Oktober 2015.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyerahkan penghargaan Adipura Kencana kepada 3 kota terbaik, yakni Surabaya dalam kategori kota metropolitan, Balikpapan dalam kategori kota besar dan Kendari dalam kategori kota sedang.
Wapres menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas penghargaan lingkungan yang diterima oleh daerah dan perusahaan. Terima kasih, kata Wapres, atas kepedulian dan usaha yang telah dilakukan untuk perbaikan kesehatan dan lingkungan.
Selanjutnya Wapres meminta para pimpinan daerah yang hadir, untuk mengubah paradigma mengenai kesehatan, agar tidak lagi mengedepankan pembangunan rumah sakit yang mewah, atau mengejar tingkat hunian rumah sakit yang tinggi, justru sebaliknya mengupayakan pencegahan seperti kebersihan lingkungan dan penataan daerah.
“Ada yang bangga rumah sakitnya penuh. Justru rumah sakitnya penuh, wilayah itu lingkungannya tidak baik,” tutur Wapres.
Lebih jauh, Wapres mengharapkan pelibatan aktif masyarakat dengan inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Oleh karena itu, saya sarankan dibuatkan Perda tentang sekop dan cangkul, agar tiap minggu membersihkan sendiri selokannya,” pesan Wapres.
Kemudian, selain daerah yang sudah mendapatkan penghargaan dan berkategori terbaik, Wapres berpendapat penting mengumumkan juga kategori daerah dengan lingkungan terkotor atau terburuk.
“Saya sarankan, kota-kota terkotor pun diumumkan. Bukan ingin mempermalukan tapi memacu dan memotivasi agar bekerja keras dan berusaha punya lingkungan bersih,”
Mengakhiri sambutannya, Wapres kembali mengajak masyarakat agar ikut bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Kebakaran lahan hutan yang mengakibatkan bencana asap, pesan Wapres, agar tidak terulang lagi ke depan. “Budaya menjaga lingkungan ini harus jadi keseharian dan jadi perhatian masyarakat,” pungkas Wapres.
Sebelumnya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya melaporkan penyelenggaraan anugerah lingkungan ini merupakan kegiatan rutin tahunan. “Jumlah peserta PROPER pada tahun 2015 mencapai 2.137 perusahaan yang terdiri dari 113 jenis industri. Peraih peringkat Emas pada tahun ini sebanyak 12 perusahaan, Hijau sebanyak 108, Biru sebanyak 1.406, Merah sebanyak 529, Hitam sebanyak 21 perusahaan, dan sebanyak 61 perusahaan lainnya tidak diumumkan,” ujar Siti Nurbaya.
Menteri Siti melanjutkan, aspek penilaian mencakup 1) izin lingkungan, 2) pengendalian pencemaran air; 3) pengendalian pencemaran udara; 4) pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); dan 5) potensi kerusakan lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).
“PROPER juga bertujuan untuk mendorong perusahaan/industri dalam menerapkan prinsip ekonomi hijau, yaitu: efisiensi energi, konservasi air, penguraian emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, dan mengurangi kesenjangan ekonomi dengan menerapkan program pemberdayaan masyarakat,” ucap Siti Nurbaya.