Lombok Barat, wapresri.go.id – Penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan terjadi menjelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah yang akan jatuh pada tanggal 10 Juli 2022 mendatang. Pemerintah pun telah melakukan upaya-upaya untuk mencegah penyebarluasan wabah ini. Selain melalui upaya medis, imbauan untuk mengarantina hewan terjangkit PMK pun disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) dalam kunjungannya di Kampung Rayan Baru, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/06/2022).

“Yang perlu kepada para petugas, diperhatikan jangan sampai di musim kurban ini ada sapi yang berpenyakit kemudian dilakukan distribusi ke daerah lain,” tegas Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau hewan ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Rayan Baru.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain pemantauan distribusi, upaya medis secara intensif pun harus tetap dilanjutkan.

“Vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya penyakit PMK. Jadi ini sapi-sapi yang sehat divaksin untuk immunity, supaya ada kekebalan. Dan yang kena, seperti tadi di Kampung Rayan Baru ini, terus dilakukan pengobatan secara intensif.

Sementara terkait kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan hewan kurban, Wapres berpesan, terdapat langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan memilih jenis hewan lain yang dinyatakan sehat untuk dikurbankan.

“Ini ada aturannya untuk hewan yang boleh dikurbankan. Kalau di daerah itu memang tidak ada sapi yang bisa dijadikan kurban, bisa menggunakan hewan lain, kambing misalnya, atau pokoknya yang sehat, domba,” pesan Wapres.

Di sisi lain, terkait perbedaan penetapan 10 Dzulhijjah yang terjadi pada perayaan Hari Raya Iduladha tahun ini, Wapres menilai hal tersebut merupakan suatu yang lumrah. Dengan kebesaran hati yang dimiliki oleh masyarakat, Wapres meyakini perayaan Iduladha tetap akan berjalan dengan khidmat dan lancar.

“Perbedaan itu kita sudah biasa. Dalam waktu-waktu tertentu memang sudah, dulu itu ketika terjadi perbedaan terjadilah keributan di masyarakat. Tapi sekarang masyarakat kita sudah dewasa, sudah legowo. Jadi kalau ada yang tidak sama, itu mereka sudah toleransinya sudah tinggi, jadi tidak ada masalah,” ungkap Wapres.

Menutup keterangan persnya, tak lupa Wapres menyampaikan apresiasi atas kerja keras berbagai pihak yang telah berkomitmen untuk mengatasi penyebaran PMK khususnya di Kampung Rayan Baru sehingga wabah ini tidak menyebar lebih luas, dan penyembuhan dapat tercapai hingga 100 persen.

“Saya terima kasih kepada para petugas semua yang sigap menangani untuk menanggulangi PMK ini,” pungkas Wapres. (NN/RJP, BPMI – Setwapres)