Jakarta, wapresri.go.id – Sebagai pemimpin perguruan tinggi, Rektor memiliki peran besar dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mahasiswa dan mahasiswi yang unggul dan memiliki komitmen kebangsaan. Oleh karena itu, Wapres mengapresiasi gagasan dibentuknya Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa.
“Saya mengapresiasi gagasan forum rektor ini dalam rangka penguatan karakter bangsa dan dalam rangka penyiapan sumber daya manusia yang unggul. Kita ingin memiliki sumber daya manusia yang unggul dan memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menerima Koordinator Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa, Karomani, di Auditorium Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 15, Jakarta, Senin (2/03/2020).
Lebih lanjut Wapres menegaskan, bahwa situasi yang kondusif dan SDM yang unggul merupakan dua faktor penting dalam mendukung pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, kedua faktor tersebut harus berjalan secara beriringan dengan baik. Ia menjelaskan bahwa situasi kondusif dapat diciptakan jika warga negara memiliki komitmen kebangsaan. Sedangkan SDM unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, produktif, memiliki daya saing, berakhlak mulia serta memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
“Dua hal [SDM unggul dan memiliki komitmen kebangsaan] menjadi sasaran utama dari pemerintah kita,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga memaparkan tentang prioritas pemerintah untuk membangun bangsa melalui penanggulangan radikalisme. Ia menjelaskan bahwa radikalisme merupakan cara bersikap atau cara bertindak yang intoleran dan dapat terjadi karena fanatisme pada agama/kesukuan yang tinggi atau karena merasa diperlakukan tidak adil. Cara berpikir intoleran seperti ini berpotensi melahirkan radikalisme yang menimbulkan terorisme. Untuk itu, Wapres mengimbau agar dilakukan perbaikan pada acara berpikir yang intoleran.
“Karena itu yang perlu kita lakukan adalah menangkal berkembangnya cara berpikir [yang intoleran],” imbaunya.
Wapres menegaskan bahwa sebagai wujud nyata komitmen pemerintah memerangi radikalisme dan terorisme, telah dilakukan penanganan melalui dua cara yaitu kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Kontra radikalisasi dilakukan oleh lembaga Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan secara komprehensif dari hulu ke hilir mulai dari pendidikan dini (PAUD) sampai perguruan tinggi. Sementara deradikalisasi dilakukan bagi yang sudah terpapar.
“Kita lakukan kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Kontra radikalisasi kita lakukan komprehensif, dari hulu ke hilir. Kalau yang sudah terpapar bagaimana melakukan deradikalisasi. Ini juga bukan sesuatu yang mudah, masalah ini memerlukan kesiapan bagi semua pihak,” tutup Wapres.
Sebelumnya, Koordinator Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa Karomani, melaporkan bahwa tujuan dan maksud silaturahmi hari ini adalah untuk mengenalkan organisasi Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa. Organisasi ini beranggotakan kurang lebih 30 orang anggota Forum Rektor dan memiliki tujuan untuk mendukung program pemerintah dalam bidang pendidikan. Ia juga menyatakan komitmen komitmen dari forum ini untuk mendukung program penguatan karakter bangsa dan pencegahan radikalisme di perguruan tinggi.
“Adapun maksud dan tujuan kami bersilaturahmi untuk memberitahu bahwa telah terbentuk Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa. Kemudian kita ingin mendukung program-program Pemerintah khususnya yang menjadi mitra strategis bagi Wakil Presiden dan komitmen rektor untuk penguatan karakter bangsa dan pencegahan radkalisme di Perguruan Tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Karomani juga memaparkan dukungan yang dilakukan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa pada program-program pemerintah. Dukungan tersebut meliputi program penanggulangan kemiskinan; pengembangan desa binaan; percepatan revisi Perpres 65 Tahun 2007 tentang tunjangan dosen; komitmen rektor dalam mengembangkan kampus merdeka yang bernuansa nasionalis religious; mendorong implementasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk memenuhi kebutuhan SDM di perguruan tinggi; dan pernyataan kesiapan para rektor dan universitas untuk menjadi pemikir dan pelaksana program Wapres di daerah.
Menutup laporannya, Karomani menyampaikan undangan dan meminta kesediaan Wapres untuk hadir pada acara penandatanganan nota kesepahaman yang akan ditandatangani oleh para anggota Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Universitas Lampung pada April 2020. Adapun 5 hal yang akan dituangkan pada nota kesepahaman tersebut diantaranya: (1) Implementasi Kampus Merdeka Belajar, (2) Membantu afirmasi untuk studi lanjut dosen, (3) Penguatan literasi digital bagi dosen dan mahasiswa, (4) Model pendidikan karakter dan bela negara, dan (5) Sistem Daring.
“Ini yang terakhir permintaan kami kepada Bapak Wapres, kami para Rektor, kami pertengahan April akan menandatangani Mou, yang kebetulan akan di adakan di Universitas Lampung, kami berharap kiranya Pak Wapres dapat hadir,” pungkasnya.
Hadir bersama Karomani, Para Rektor dari Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa antara lain dari Universitas Negeri Semarang, Universitas Bengkulu, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, Universitas Jambi, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Mataram, Universitas Negeri Padang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Muslim Indonesia.
Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Abdul Mu’is.(IO/NN – KIP, Setwapres).