New York, wapresri.go.id – Di tengah melambatnya ekonomi global, keuangan inklusif memainkan peran yang semakin penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan.

Hal tersebut diungkapkan Wapres saat Bilateral dengan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Secretary General’s Special Advocate/UNSGA) untuk Inklusi Keuangan Ratu Maxima dari Belanda di Qatar Lounge, Markas Besar PBB New York, Selasa (24/9/2019)

“Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong Keuangan Inklusif di tingkat nasional,” ujar Wapres.

Lebih jauh Wapres menututurkan bahwa Indonesia telah mencapai perkembangan yang substansial di bidang Keuangan Inklusif pada tahun 2017-2019 yaitu bertambah jumlah agen branchless banking hingga 182%, mencapai 800 ribu agen.

“Meningkatkan peredaran kartu pembayaran hingga 58%, mencapai 142 juta kartu,” terangnya.

Manfaat lainnya, kata Wapres yaitu mempercepat program terkait pembagian sertifikat lahan, dengan membagikan 9.4 juta sertifikat pada tahun 2018 dari hanya 4.2 juta sertifikat tahun 2017.

Kedepannya, Wapres tak lupa memaparkan 6 prioritas pada tahun 2019 untuk mempercepat proses Keuangan Inklusif yaitu Peningkatan Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen, Perluasan Pembukaan Rekening, Percepatan Sertifikasi Hak Properti Masyarakat yang dapat dijadikan Agunan, Optimalisasi Layanan Agen Bank, Peningkatan Layanan Keuangan Digital dan Transaksi Non Tunai, dan Penguatan Monitoring dan Evaluasi Keuangan Inklusif.

“Saya harapkan dukungan Yang Mulia bagi pemajuan keuangan inklusif di Indonesia,” tutup Wapres.

Sementara dalam pertemuan tersebut Ratu Maxima mengapresiasi atas capaian kemajuan Inklusi keuangan di Indonesia.

Mendampingi Wapres pada pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembagungan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Watap RI Dian Triansyah Djani serta Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar. (RN KIP-Setwapres).