Ambon, Maluku-wapresri.go.id Keadilan menjadi faktor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan. Salah satu cara menciptakan keadilan bagi Indonesia yang berkemajuan adalah dengan mendorong masyarakat untuk selalu berinovasi.

“Kita semua harus mendorong masyarakat, umat beragama bekerja keras dengan inovasi, dengan bekerja yang smart, yang tepat dengan memasukkan ilmu pengetahuan di dalam pekerjaan. Barulah kita dapat mengatasi kemajuan yang adil itu,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menghadiri Penutupan Tanwir Muhammadiyah 2017 bertemakan “Kedaulatan & Keadilan Sosial untuk Indonesia Berkemajuan”, di Islamic Center, Ambon, Maluku, Minggu (26/2/2017).

Lebih jauh Wapres menekankan, pendapat yang mengatakan bahwa untuk maju seseorang harus bekerja keras, itu tidak salah, namun harus dibarengi dengan ilmu. Wapres mencontohkan, orang yang bekerja dengan inovasi mungkin hanya 6 jam tapi menghasilkan puluhan kali lipat dari petani yang bekerja berjam-jam.

Sementara terkait dengan keadilan, Menurut Wapres, sekarang ini terjadi kesenjangan yang luar biasa antara negara-negara maju dan negara-negara tidak maju. Di antara negara-negara tersebut di dalamnya sendiri juga mengalami banyak ketimpangan.

“Apabila kita bicara tentang kedaulatan dan keadilan, masalah ini bukan hanya menjadi masalah di negeri ini tetapi masalah di seluruh dunia yang harus diperbaiki dan dilaksanakan,” ungkapnya.

Meskipun ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’ menjadi sila ke-5 dari Pancasila, yang merupakan falsafah tinggi untuk bangsa Indonesia, Wapres mencermati, sila ke-5 ini yang paling sulit dan paling telat dilaksanakan dibandingkan sila-sila lainnya.

Wapres pun berharap agar konsep ‘keadilan sosial’ ini tidak hanya sekedar wacana, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Untuk itu, tema yang diangkat Muhammadiyah dalam Tanwir ini sudah sangat tepat karena relevan dengan apa yang terjadi saat ini.

“Tema yang sangat mendesak, dan sangat penting bukan hanya untuk dibicarakan, tapi juga untuk dilaksanakan sebaik-baiknya,” ucap Wapres.

“Karena itulah sangat tepat bahwa Muhammadiyah pada Tanwir ini membicarakan tentang hal itu. Untuk kita laksanakan hari ini ke depannya. Tanpa itu bangsa ini akan tercecer,” sambungnya.

Di akhir sambutannya, Wapres mengingatkan sekali lagi apa yang dihasilkan dari Tanwir ke depan harus dilaksanakan.

“Mudah-mudahan hasil Tanwir ini yang sudah dibacakan, bisa dilaksanakan. Karena itulah maka menjadi tanggung jawab kita semua,” tutup Wapres.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan, meskipun Tanwir telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo, kehadiran Wapres Jusuf Kalla tetap dinantikan dalam acara tersebut, karena Wapres memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Maluku, khususnya kota Ambon. Sebagaimana diketahui, Wapres memainkan peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan konflik di Ambon, sehingga ia diangkat menjadi ‘Warga Kehormatan’.

“Karena Tanwir inilah Bapak Wakil Presiden datang ke Maluku untuk mengunjungi kampung halamannya. Karena Bapak Wakil Presiden pernah diangkat sebagai ‘Warga Kehormatan’ Kota Ambon,” jelas Said.

Dalam kesempatan tersebut, Said menjelaskan bahwa acara Tanwir ini merupakan ajang untuk mengokohkan silaturahim dan ikatan keadaban sesama anak bangsa yang datang dari beragam suku bangsa.

Said juga mengungkapkan, fakta kebhinekaan yang ada saat ini sudah menjadi identitas kebudayaan warga Maluku sedari dahulu. Maluku yang sejak zaman kolonialisme dikenal sebagai pulau rempah-rempah, telah menjadi salah satu tempat akulturasi budaya di dunia. Terlihat dengan terdapatnya keragaman keturunan dalam masyarakat Maluku.

Sementara, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sumbangsih Wapres terhadap realisasi klinik apung Said Tuhuleley.

“Saat ini terdapat tiga lagi klinik apung yang dibantu oleh masyarakat, karena mengikuti jejak pak JK,”, ungkap Haedar.

Selain itu, ia juga menegaskan, Muhammadiyah berkomitmen dalam menjaga keutuhan NKRI.

”Muhammadiyah akan tetap berkomitmen untuk membangun bangsa dan negara ini dengan spirit Islam yang berkemajuan,” tegasnya.

Kunjungan Wapres ke Ambon ini merupakan kunjungan pembuka dari rangkaian kunjungan kerja yang direncanakan hingga 28 Februari 2017. Usai melakukan kegiatan di Ambon, Wapres akan melanjutkan kunjungan ke Makassar, Surabaya, dan Mojokerto.

Hadir bersama Wapres, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Husain Abdullah. (KIP, Setwapres)