Buenos Aires, wapresri.go.id – Usai mengikuti serangkaian kegiatan G20 Summit 2018, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri acara temu sapa bersama warga Indonesia di Wisma Duta Besar RI untuk Argentina, Buenos Aires, Argentina, Sabtu malam (1/12) waktu setempat.

Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, hadir mendampingi Wapres Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri PAN RB Syafruddin, Wamenlu A.M. Fachir dan Dubes RI untuk Argentina Ninik Kun Naryatie berserta suami.

Dalam pesan-pesannya kepada warga, secara garis besar Wapres menyampaikan dua hal utama, yakni perkembangan ekonomi di Indonesia dan pemilu yang akan dihelat April tahun depan.

Wapres mengatakan bahwa perekonomian Indonesia saat ini memang bukan pada posisi terbaiknya. Salah satu penyebabnya adalah perang dagang. Hal ini menyebabkan harga-harga komoditas Indonesia menurun.

Namun, Wapres menegaskan, dengan kerja keras masalah ini akan bisa diatasi. Sebab, pertumbuhan Indonesia lebih baik dibanding beberapa negara di kawasan.

“Kita masih bisa bertahan tumbuh di atas 5 persen. Itu berarti suatu pertumbuhan yang moderat dibanding dengan negara lain karena di dunia ini (ekonominya) cenderung menurun,” ungkapnya.

Wapres berterima kasih dan mengapresiasi kepada warga Indonesia yang telah bekerja keras di luar negeri termasuk Argentina. Sebab itu menunjukkan kemandirian warga dalam mendorong kemajuan ekonomi di Indonesia.

“Jadi luar biasa pengorbanannya,” puji Wapres.

Dalam kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan bahwa pemilu yang akan datang adalah nasib masa depan bangsa untuk meneruskan pembangunan dan kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, ia meminta warga di Argentina menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin terbaik baik bangsa Indonesia.

“Termasuk anda punya hak. Mau datang boleh, tidak datang boleh. Tapi saya harapkan anda datang untuk memilih pemimpin yang diharapkan,” pesannya.

Wapres pun mengingatkan agar dalam memilih tetap fokus karena banyaknya pemilihan yang dilakukan dalam waktu bersamaan.

“Pemilu kali ini adalah pemilu paling rumit, karena terdapat lima pemilihan sekaligus mulai dari pemilihan dprd kota/kabupaten hingga pemilu presiden,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, Stefanus Woekian, seorang warga asal Flores yang telah menetap selama 24 tahun di Argentina, menanyakan perihal toleransi beragama di Indonesia.

Wapres kemudian menanggapi bahwa dalam hal toleransi, Indonesia adalah salah satu negara paling baik dalam menjaganya.

“Sebenarnya di antara banyak negara kita merupakan yang terbaik. Contohnya menteri kita ada 35 dan semua agama ada. Kita punya juga 15 hari libur nasional. Dan semua hari libur agama-agama ada,” jelasnya.

Wapres pun mengajak segenap masyarakat yang hadir dan segenap rakyat Indonesia untuk bersyukur dalam hal tolearnsi Indonesia ini. Meskipun mayoritas Islam tapi tidak memiliki konflik antar agama seperti di bebeberapa negara lain yang sampai memakan banyak korban, seperti Afganistan dan Pakistan.

Kembali pada persoalan pemilu, Wapres mencermati bahwa pemilu di Indonesia selalu menjadi pemilu yang aman. Ukurannya adalah meski banyak terjadi perbedaan pendapat, tidak sampai terjadi ada nyawa melayang.

Acara temu sapa bersama Wapres dan Warga Indonesia di Buenos Aires ini berlangsung sekitar 1,5 jam dan dimulai dengan sajian makan malam khas Indonesia. Beberapa makanan yang disajikan adalah daging bakar, pecel sayur, tongseng kambing dan bakso.

Selain warga Indonesia, dalam acara tersebut hadir pula beberapa warga lokal Argentina yang merupakan keluarga dan teman dekat warga Indonesia di sana, Liason Officer delegasi Indonesia, wartawan, serta petugas keamanan yang mendampingi Wapres dan tim selama berada di Buenos Aires. (DM/SK-KIP, Setwapres)