Seoul. Hari ke-empat di negara ginseng, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menutup keseluruhan rangkaian kunjungan dengan bertemu Warga Negara Indonesia (WNI) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 29 Agustus 2015.
Dalam acara yang dikemas dengan santai itu, Wapres mengajak pelajar dan juga tenaga kerja Indonesia yang hadir untuk mencontoh kisah sukses negara-negara maju. Menurut Wapres, maju tidaknya suatu negara, bukan ditentukan oleh luasnya negara tersebut, melainkan kemampuan sumber daya manusianya untuk berfikir maju dan memiliki semangat yang tinggi.
“Ada negara maju tidak besar, ada juga negara besar tidak maju, tapi semua negara maju itu otaknya kaya, semangatnya kaya. Dan itu bagian yang harus dipelajari karena itu yang akan menjadi kultur,” ujar Wapres.
Wapres menambahkan, negara-negara yang kini sudah maju sebelumnya juga belajar dari negara-negara lain. Misalnya, Jepang belajar dari Amerika, Korea belajar dari Jepang, dan Cina belajar dari mana saja.
Untuk itu, Wapres berharap Indonesia juga dapat belajar dari Korea Selatan (Korsel). Walapun usia kedua negara hanya berbeda dua hari, tapi pertumbuhan ekonomi Korsel jauh lebih baik dibandingkan Indonesia.
Lebih jauh Wapres menjelaskan kelebihan Korsel yang dapat dicontoh masyarakat Indonesia. Dalam hal industri, misalnya, pelajar atau tenaga kerja yang saat ini tinggal di Korsel, dapat mengaplikasikannya ketika kembali ke Indonesia. Namun, lanjut Wapres, ada yang lebih penting dari itu, yaitu karakter masyarakat Korsel. “Semangat di sini harus dipelajari juga, semangat bekerja keras dan disiplin yang baik,” tegas Wapres.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga berbagi cerita tentang kondisi perekonomian tanah air yang melambat akibat krisis global. Namun Wapres tetap optimis Indonesia mampu melewatinya. Wapres mencatat, tiga hal yang perlu digenjot untuk memperbaiki ekonomi Indonesia, yaitu perbaikan infrastruktur, meningkatnya investasi asing masuk ke Indonesia, dan meningkatnya ekspor produk-produk dalam negeri ke seluruh negara.
Indonesia, kata Wapres, cukup diuntungkan dengan kondisi politik dalam negeri yang cukup stabil dan kesempatan yang terbuka luas. Untuk itu, ia berharap, kondisi tersebut juga diimbangi dengan perencanaan yang matang.
Menutup pertemuan, Wapres mengapresiasi Duta Besar Repulik Indonesia untuk Republik Korea John Prasetio dan juga WNI di Korsel yang telah membawa hubungan kedua negara menjadi lebih baik. Salah satunya dengan dibukanya cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di Seoul.
Selain itu, karakter WNI yang baik juga membawa wajah Indonesia di negara tersebut baik pula. “ Kalau anda ini ramah, sopan menghargai maka mereka katakan orang Indonesia begitu,” ucap Wapres yang hadir bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla.