Parapat, wapresri.go.id – Sebagai salah satu ulama sesepuh Nahdlatul Ulama (NU), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin turut mengomentari panasnya dinamika menjelang Muktamar Ke-34 NU yang rencananya akan digelar di Lampung.

“NU itu kalau mau Muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger geran namanya,” ungkap Wapres saat bercengkrama bersama rekan-rekan media di Kedai Kopi BKaro, Jalan Haranggaol Nomor 14, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis malam (9/12/2021).

Adapun istilah “gegeran” yang disebutkan Wapres, dapat diartikan sebagai semacam keributan akibat adanya perbedaan pendapat ataupun perdebatan menjelang pelaksanaan Muktamar.

“Itu istilahnya sebelum Muktamar musti gegeran,” candanya.

Namun setelah selesai Muktamar, kata Wapres, segala dinamika keributan tersebut akan menjadi “ger geran” atau tawa bersama yang menandakan segala masalah telah selesai.

“Nah itu kalau sudah selesai (Muktamar) ya sudah. Ketawa ketawa saja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa hal tersebut lumrah terjadi pada Muktamar-Muktamar NU sebelumnya.

“Kalau yang dulu-dulu begitu,” cetusnya.

Untuk itu, Wapres yang merupakan Mantan Rais Aam PBNU, berharap agar segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam Muktamar NU dapat selesai bersamaan dengan selesainya pelaksanaan Muktamar.

“Saya harapkan juga (sekarang) seperti itu. Tidak berkelanjutan,” tuturnya.

“Kalau berkelanjutan, itu yang repot,” kelakar Wapres diikuti tawa rekan-rekan media yang hadir. (EP-BPMI Setwapres)