Malang, wapresri.go.id—Untuk membangun manusia Indonesia yang unggul, sehat, cerdas, produktif, serta memiliki daya saing berawal dari masa balita. Pembangunan dilakukan melalui pemberian asupan gizi yang cukup.

Hal tersebut dilakukan agar seorang anak dapat tumbuh dengan sempurna, tidak terindikasi gejala stunting, sehingga dapat tumbuh menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang dibutuhkan negara untuk Indonesia maju.

“Nah salah satunya itu sehat, karena kalau tidak sehat tidak mungkin jadi manusia unggul dan salah satu indikasinya adalah tidak terkena stunting,” terang Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin kepada awak media usai melakukan peninjauan di Desa Tangkilsari, Rabu (27/11/2019).

Didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wapres hadir di desa yang memiliki luas wilayah Sebesar 247.923 Ha dan penduduk sebanyak 3.997 jiwa ini, untuk melihat langsung upaya pemerintah setempat untuk mencegah terjadinya stunting.

Di Desa yang memiliki penduduk dewasa 2.798 jiwa dan ibu hamil 56 jiwa serta balita 334 jiwa ini pula Wapres melihat langsung dan memastikan konvergensi berbagai program pencegahan stunting dapat berjalan baik.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa di Indonesia sekarang ini, stunting masih berkisar pada angka 27 persen. Karena itu dalam perencanaan pembangunan jangka menengah, pemerintah bertekad ingin menurunkan angka ini sampai di bawah 20 persen.

“Karena itu perlu ada upaya-upaya intensitasi penanganan stunting di berbagai daerah,” tegasnya.

Terkait dengan peninjauan desa yang memiliki APB Desa tahun 2019 sebesar Rp1.575.015.559 dan Dana Desa tahun 2019 sejumlah Rp 845.225.000 ini, Wapres juga memperoleh penjelasan penyediaan air bersih dari BSPAMS (Badan Penggelola Penyedia Air Minum & Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan Informasi Kader pemberdayaan masyarakat serta Informasi Konvergensi Program Penceegahan Stunting.

“Saya melihat ada upaya-upaya serius. Disini ada pencegahan, ada juga ibu hamil sudah mulai diberikan penyuluhan. Kemudian intervensi-intervensi yang dilakukan bahkan juga penyedia jamban dan sanitasi, air bersih, kemudian juga gizi keluarga. Ini merupakan suatu penanganan yang terintergrasi dan itu yang sedang kita galakan dimana-dimana,” terangnya.

Dalam keterangan persnya, Wapres juga menjelaskan bahwa program stunting itu banyak dan ada di berbagai lembaga bahkan sudah ada anggarannya dari pusat. Ada yang masuk APBN dan APBD, juga melibatkan pihak swasta.

“Nah anggaran yang kita pakai ini kita koordinasikan semuanya menjadi satu gerakan yang terkoordinasi tersinergi,” pungkasnya.(NN/RN, KIP- Setwapres). agar seorang anak tidak stunting sehingga dapat tumbuh menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang dibutuhkan negara untuk Indonesia maju.

“Nah salah satunya itu sehat, karena kalau tidak sehat tidak mungkin jadi manusia unggul dan salah satu indikasinya adalah tidak terkena stunting,” terang Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin kepada awak media usai melakukan peninjauan di Desa Tangkilsari, Rabu (27/11/2019).

Didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wapres hadir di desa yang memiliki luas wilayah Sebesar 247.923 Ha dan penduduk sebanyak 3.997 jiwa ini, untuk melihat langsung upaya pemerintah setempat untuk mencegah terjadinya stunting.

Di Desa yang memiliki penduduk dewasa 2.798 jiwa dan ibu hamil 56 jiwa serta balita 334 jiwa ini pula Wapres melihat langsung dan memastikan konvergensi berbagai program pencegahan stunting dapat berjalan baik.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa di Indonesia sekarang ini, stunting masih berkisar pada angka 27 persen. Karena itu dalam perencanaan pembangunan jangka menengah, pemerintah bertekad ingin menurunkan angka ini sampai di bawah 20 persen.

“Karena itu perlu ada upaya-upaya intensitasi penanganan stunting di berbagai daerah,” tegasnya.

Terkait dengan peninjauan desa yang memiliki APB Desa tahun 2019 sebesar Rp1.575.015.559 dan Dana Desa tahun 2019 sejumlah Rp 845.225.000 ini, Wapres juga memperoleh penjelasan penyediaan air bersih dari BSPAMS (Badan Penggelola Penyedia Air Minum & Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan Informasi Kader pemberdayaan masyarakat serta Informasi Konvergensi Program Penceegahan Stunting.

“Saya melihat ada upaya-upaya serius. Disini ada pencegahan, ada juga ibu hamil sudah mulai diberikan penyuluhan. Kemudian intervensi-intervensi yang dilakukan bahkan juga penyedia jamban dan sanitasi, air bersih, kemudian juga gizi keluarga. Ini merupakan suatu penanganan yang terintergrasi dan itu yang sedang kita galakan dimana-dimana,” terangnya.

Dalam keterangan persnya, Wapres juga menjelaskan bahwa program stunting itu banyak dan ada di berbagai lembaga bahkan sudah ada anggarannya dari pusat. Ada yang masuk APBN dan APBD, juga melibatkan pihak swasta.

“Nah anggaran yang kita pakai ini kita koordinasikan semuanya menjadi satu gerakan yang terkoordinasi tersinergi,” pungkasnya.(NN/RN, KIP- Setwapres).