Palu, wapresri.go.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan, bahwa kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, akan dibangun segera. Ia menargetkan paling lambat dua bulan pengungsi di tenda-tenda akan dipindahkan ke hunian sementara.

Hal ini disampaikan Wapres JK kepada awak media usai meninjau Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jum’at, 12/10.

Ketika ditanya apakah akan dibentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) seperti di Aceh, Wapres JK mengatakan bahwa kemungkinan tidak, karena gempa yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut tidak sebesar di Aceh. Namun, lanjutnya, akan dibentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk membantu pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikepalai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Karena rekonstruksi itu leading sector-nya PU. Tapi relokasi tempatnya, musti tanggung jawab gubernur dan wali kota,” jawabnya.

Sementara CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva dalam keterangan persnya, mengungkapkan kekagumannya terhadap mental orang Indonesia.

Meskipun banyaknya korban akibat gempa, namun kekuatan dan ketahanan orang Indonesia sangat baik, padahal kerusakan yang terjadi sangat serius, karena itu dirinya sangat tersentuh.

“Selaku perwakilan dari komunitas internasional, saya ingin menyampaikan bahwa solidaritas Anda sangat kuat dan menyebabkan kami datang dengan respek yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Indonesia,” ujarnya.

Kristalina menyebutkan, bahwa Bank Dunia, telah menyelesaikan asesmen dengan cepat dan menaksir kerugian akibat bencana yang cukup besar, kira-kira di atas US$ 31 juta dari sisi infrastruktur.

“Kami telah mengidentifikasi langkah penting untuk mengatatasi masalah ini secepatnya dengan menyiapkan bantuan sebesar US$ 5 juta,” ucapnya lagi.

Ia bersama pemerintah Indonesia, mengidentifikasi dua isu besar, yakni yang pertama, kata CEO Bank Dunia, ini adalah bencana yang unik dengan adanya tanah yang tenggelam (likuifaksi), sehingga masyarakat yang terdampak kejadian itu (pasti sangat trauma), sehingga harus diberikan support sebagai suatu komunitas.

Kedua, paparnya, membangun kembali lingkungan mereka.

“Kami akan bekerjasama untuk menangani ini. Cara terbaik untuk memulihkan rasa kehilangan mereka, adalah dengan membangun kembali (lingkungan mereka) dengan lebih baik,” pungkasnya. (RN/SY-KIP Setwapres).