Nusa Dua, wapresri.go.id – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dengan menurunnya kasus Covid-19, pemerintah berencana menghapus kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Kebijakan tersebut diputuskan menunggu hasil kajian dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menuturkan bahwa penghapusan PPKM ini, memang menjadi perhatian pemerintah. Sebab, saat ini angka kasus Covid-19 terus menurun, walaupun masih ada varian-varian baru.
“Pertama memang kelihatannya di Indonesia ini [kasus Covid-19] terus menurun, walapun ada varian-varian baru itu begitu. Jadi [pemerintah] sudah ada keinginanan menghentikan PPKM jadi normal kembali,” ujar Wapres saat memberikan keterangan kepada awak media usai membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-2, di Hotel Hilton, Badung, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).
Namun, Wapres mengungkapkan, selain hasil kajian dari Menko Perekonomian dan Menteri Kesehatan, kepastian penghapusan PPKM akan diputuskan nanti setelah masyarakat selesai merayakan natal dan tahun baru (nataru).
“Tapi kita lihat dampak nataru dulu tahun ini, itu akan jadi pengukurannya. Kalau landai [angka Covid-19-nya], kita akan menghentikan PPKM,” jelasnya.
Wapres juga mengingatkan bahwa menurut para ahli, di Tiongkok angka Covid-19 masih tinggi. Untuk itu, masyarakat Indonesia diharapkan tetap waspada.
“Tapi berdasarkan beberapa analisa dari para ilmuwan ahli, [masyarakat diharapkan] tetap waspada, karena di China [angka Covid-19] naik, jangan sampai naik di China berdampak pada kita,” imbau Wapres.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wapres mengatakan, pemerintah terus berupaya menggencarkan pemberian vaksin kepada masyarakat. Dengan vaksin booster, diharapkan kondisi tubuh masyarakat lebih imun dalam menangkal virus Covid-19.
“Oleh karena itu kita terus antisipasi, yang jelas vaksinasi terus digencarkan supaya kita artinya sudah tidak berpengaruh lagi karena sudah memiliki booster supaya kita memiliki kekebalan, itu yang kita terus lakukan dan waspada,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers tersebut, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Abdullatif bin Abdul Aziz Al-Syaikh, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Al-Thagafi, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. (SK-BPMI, Setwapres)