Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia dengan lebih dari 17.000 pulau serta memiliki lebih dari 1.300 kelompok etnis dan suku bangsa, adalah salah satu negara dengan keberagaman budaya terbesar di dunia. Keberagaman yang dapat menjadi kekuatan dalam pembangunan juga memiliki potensi untuk menjadi sumber perpecahan. Oleh karena itu, perlu pengawalan dalam menjaga kerukunan agar terus harmonis dan menjadi faktor kuat pendukung pembangunan bangsa.

“Harus ada yang mengawal baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Saya katakan FKN (Forum Keberagaman Nusantara) ini salah satu pengawal penjaga kerukunan yang tumbuh dari keinginan dan inisiatif masyarakat. Sebab kalau dari pemerintah saja itu kurang menjiwai. Seperti ada instruksi,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi FKN di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Kamis (25/07/2024).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain keberagaman agama, etnis, dan budaya, Indonesia juga kaya akan keragaman sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Untuk itu, merawat keberagaman dengan merajut kerukunan antarumat ini menjadi semakin penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Sehingga, tidak terpecah belah oleh kepentingan oknum tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan kekayaan alam yang ada.

“Dan bukan tidak mungkin banyak orang yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Apalagi Indonesia ini kan kaya. Mana negara kaya seperti Indonesia. Tanamannnya tumbuh di sini, buah-buahannya, pisangnya saja ribuan varian,” papar Wapres.

“Jadk kita rangkai [keberagaman ini]. Pasti orang banyak ingin memanfaatkan. Kalau perlu dipecah-pecah negara ini. Karena itu kita perlu betul-betul jaga bangsa ini. Hidup dan mati kita menjaganya jangan sampai dirusak orang dan jangan sampai dirusak negeri sendiri karena kepentingan jangka pendek sesaat, kepentingan pribadinya, tapi merusak bangsa ini,” tambahnya.

Terakhir, Wapres menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya FKN. Ia berharap forum ini dapat terus menunjukkan komitmennya dalam merawat keberagaman dan harmoni antarmasyarakat untuk kemajuan bangsa.

“Sekarang ada Forum Keberagaman Nusantara. Ini adalah inisiatif dari masyarakat yang sadar bahwa masalah kerukunan keragaman, harmoni, menjadi sesuatu yang penting dan harus dijaga. Saya apresiasi inisiatif ini. Semoga Ini bukan hanya jadi forum Sumatera Utara untuk Indonesia, namun jadi forum nasional,” pungkas Wapres.

Sebelumnya Tokoh Masyarakat Batak Toba R.E. Nainggolan menyampaikan bahwa saat ini masih sering ditemui konflik di tengah masyarakat. Ia pun mendukung pernyataan Wapres bahwa merawat keberagaman melalui toleransi dan merajut kebersamaan harus terus dijaga, tidak hanya di sumatera Utara tapi juga di seluruh Indonesia. Sehingga, kesepakatan para pendiri bangsa dalam menjadikan Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika dapat terus berkelanjutan hingga generasi-generasi mendatang.

“Kami harap supaya FKN ini dapat hadir di berbagai pelosok di berbagai tanah air,” imbuh Nainggolan.

Sebagai informasi, Forum Keberagaman Nusantara (FKN) adalah sebuah Organisasi Masyarakat yang digagas oleh salah satu Staf Khusus Wapres Arif Rahmansyah Marbun, dan disepakati pendiriannya oleh lebih dari 30 tokoh lintas suku, etnis, agama dan budaya se-Nusantara yang ada di Sumatera Utara.

FKN resmi didirikan pada 11 Mei 2024 sebagai tindaklanjut dari arahan wapres yang diberikan pada acara “Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara” yang diselenggarakan di kota Medan, Sumatera Utara (19/10/2023). Pada kesempatan tersebut, Wapres berpesan agar keberagaman, suku, etnis, dan budaya, serta toleransi harus terus digaungkan hingga pelosok Nusantara. Adapun tujuan dibentuknya forum ini adalah untuk mewujudkan kerja sama antar suku, etnis, dan budaya dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam melakukan kegiatannya, FKN akan bekerja sama dengan berbagai organisasi lokal, nasional dan internasional. Melibatkan lembaga pendidikan, pemerintah, dan komunitas untuk memperluas dampak dari kegiatan. Dengan hadirnya forum ini, diharapkan dapat semakin mendorong Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, lebih harmonis dalam keberagamannya, serta mampu memanfaatkan keberagaman tersebut sebagai kekuatan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Hadir pada acara ini Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara Maratua Simanjuntak, Tokoh Keberagaman Syekh Ali Akbar Marbun, Sultan Deli Mahmud Lamantjiji Perkasa, dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wapres Arif Rahmansyah Marbun, M. Imam Azis, dan Robikin Emhas. (NN/SK-BPMI, Setwapres)