Sumbawa, wapresri.go.id—Ditengah persaingan dunia yang penuh gejolak diperlukan generasi muda yang mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman untuk mengimbanginya. Hal itu dapat diwujudkan apabila generasi muda kita dapat pendidikan yang baik.
“Tentu ini menjadi perhatian kita karena masalah umat ke depan dan bangsa ke depan, antara lain adalah kemajuan pendidikan,” ujarnya.
Wapres mengingatkan bahwa tantangan-tantangan kemajuan kedepan itu hanya dapat dipenuhi apabila kita mempunyai daya saing yang kuat.
Persaingan itu, terang Wapres, hanya bisa dimenangkan oleh kemampuan kita berinovasi dan penguasaan teknologi.
“apabila kita ingin berinovasi dan menguasai teknologi, maka intinya adalah pendidikan,” tegasnya.
Wapres mengharapkan lembaga pendidikan ini dapat mendidik generasi muda untuk masa datang.
“Oleh karena itu di tempat ini, di Pesantren Modern Internasional Dea Malela tentu kita dapat mempraktekkan semua dan mengharapkan harapan-harapan itu. Jadi bukan lagi tuntutlah ilmu sampai ke China tapi sekarang tuntutlah ilmu sampai ke Sumbawa,” pesannya.
Wapres juga berharap Pesantren ini dapat menjadi cerminan yang baik bagi negeri ini karena dibangun dengan konsep gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika, mengingat siswanya berasal dari berbagai kota di dalam maupun luar negeri.
“Indonesia penuh kedamaian, demokratis, dan bisa bekerja sama dengan seluruh bangsa ini,” tutup Wapres.
Pada kesempatan itu, Wapres tak lupa menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pembanguman fasilitas Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela) sehingga betul-betul menjadi pusat ilmu pegetahuan dan keagamaan di Indonesia.
Sebelumnya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela sekaligus pengasuh PMI Dea Malela, Din Syamsuddin, mengungkapkan bahwa Wapres Jusuf Kalla telah banyak membantu di antaranya mendirikan Rumah Dea Guru “Bait Kalla” dan bantuan lain yang tidak dapat disebutkan semuanya.
“Pada kunjungan pertama pada tanggal 25 Juli 2016, Bapak Jusuf Kalla meresmikan gedung pertama PMI Dea Malela yaitu Gedung Asrama Putra yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan meletakkan batu pertama Masjid, Gedung Belajar, dan sebuah Rumah Dea Guru dan kantor Pimpinan yang diberi nama “Bait Kalla”,” tuturnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan peletakkan batu pertama oleh Wapres di depan Gedung Auditorium PMI Dea Malela. Selain itu, terdapat 10 gedung baru lainnya yang diresmikan oleh Wapres, yaitu Gedung Auditorium, Asrama Santri Putri, Wisma Pengajar Putra, Perpustakaan Lutra, Training Centre, Lapangan Sepak Bola, Wisma Pendidik Berkeluarga, Kantin Putra, Tangga Penghubung dari Asrama Putra ke Auditorium, dan Lapangan Futsal. Adapun peletakkan batu pertama juga dilakukan Wapres pada bangunan yang akan dibangun, yaitu Asrama Putra, Gedung Melas, Klinik Rawat Inap, dan Toko Santri.
Acara peresmian ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilanjutkan dengan pembacaan terjemahannya ke dalam tujuh bahasa, yaitu bahasa Thailand, Kamboja, Rusia, Portugal, Filipina, Inggris, dan Indonesia.
Turut hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto. (DAS/AF-KIP, Setwapres)