Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengusulkan agar Rumah Sakit (RS) Indonesia yang sedang dibangun di Myaung Bwe Village, Mrauk U Town Ship, Rakhine State, Myanmar, diberi nama Rumah Sakit Persahabatan Indonesia Myanmar.
“Rumah sakit ini dibangun dengan tujuan kemanusiaan dan mempererat hubungan antara Indonesia dengan Myanmar,” ujarnya saat menerima Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad, di Kantor Wakil Presiden, Jln. Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Selain itu, Wapres juga memberikan perhatian khusus kepada ketersediaan air bersih di lokasi proyek.
“Untuk menanggulangi hal ini agar MER-C bekerjasama dengan PMI untuk melakukan water treatment,” pesannya.
Sebelumnya, Sarbini melaporkan perkembangan pembangunan Rumah Sakit yang telah berjalan selama satu tahun tersebut diperkirakan akan rampung pada bulan Februari atau Maret 2018. RS ini merupakan proyek kerjasama antara MER-C, PMI dan Walubi.
“Alhamdulillah progres, walaupun sulit, walaupun penuh dinamika tapi tetap berjalan dan saat ini sudah mencapai 70%”, ungkap .Sarbini mengawali laporannya kepada Wapres.
Sementara Project Manajer pembangunan RS Idrus M. Alatas yang hadir bersama Sarbini menjelaskan bahwa penyelesaian proyek RS ini mengalami kemunduran dari jadwal yang ditargetkan semula yaitu bulan Desember 2018. Kemunduran ini sangat dipengaruhi oleh kondisi konflik politik yang terjadi di Myanmar.
“Disamping situasi politik, kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya tenaga terampil dan sulitnya mendapatkan matrial bangunan, serta ketersediaan air bersih yang kurang,” terangnya.
Idrus juga menyampaikan bahwa RS yang dibangun dengan rencana anggaran sebesar 28 Miliyar ini memiliki fasilitas 32 tempat tidur dan didukung dengan sistem digital yang canggih serta alat kesehatan yang memadai.
Selain Idrus M. Alatas, hadir bersama Sarbini, Konsultan Pengadaan Alat Kesehatan RS Indonesia Ahyahudin Sodri, Luly Larissa dan Rima Manzanaris.
Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi. (NL/RN/SK-KIP,Setwapres)