Serang, wapresri.go.id – Masih dalam rangkaian acara Sosialisasi Pendampingan dan Pendaftaran Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Provinsi Banten, Launching Kawasan Industri Halal di Modern Cikande, dan Groundbreaking Pembangunan Masjid As Salam Kampus II Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten yang digelar di Pendopo Kantor Gubernur Banten, Jl. Syekh Moh. Nawawi Albantani No. 1, Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, siang ini, Selasa (03/09/2024), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melepas ekspor Jelly Konjac dan bubuk cokelat yang volumenya masing-masing sebesar 3,96 ton dan 17 ton, dengan nilai ekspor mencapai ratusan juta rupiah. Keduanya merupakan produk unggulan dari perusahaan asal Kabupaten Tangerang, yakni PT Mandala Prima Makmur dan PT Andita Hidup Makmur Sempurna.
PT Mandala Prima Makmur, yang telah berdiri sejak 2001, merupakan produsen utama bubuk kakao. Dengan mengedepankan prinsip ramah lingkungan dan standar kebersihan tinggi, perusahaan tersebut kini dikenal sebagai salah satu produsen kakao terkemuka yang memenuhi standar kualitas internasional. Dalam acara ini, akan diekspor 17 ton bubuk kakao ke Aljazair, Afrika Utara senilai 70 ribu dolar Amerika Serikat. Ekspor ini melanjutkan capaian sebelumnya yang telah berhasil menembus pasar India, Bangladesh, Irak, Mesir, Australia, Jerman, Jepang, dan berbagai negara lainnya.
Sementara itu, PT Andita Hidup Makmur Sempurna yang berdiri sejak 2016 akan mengekspor produk camilan sehat berbahan dasar konjac atau umbi porang, yaitu Jelly Konjac, ke Malaysia. Camilan sehat yang aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga dewasa ini memiliki berbagai varian rasa, seperti stroberi, anggur, dan jambu. Dalam pelepasan ekspor kali ini, PT Andita Hidup Makmur Sempurna akan mengirimkan 3,960 ton Jelly Konjac dengan nilai ekspor sebesar 5.700 dolar Amerika Serikat.
Pelepasan ekspor ini merupakan hasil dari Export Coaching Program yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten. Melalui program ini, perusahaan-perusahaan lokal dibantu untuk memahami dan menembus pasar internasional sehingga dapat meningkatkan kontribusi ekspor non migas Indonesia.
Keberhasilan kedua perusahaan ini mencerminkan potensi besar produk-produk lokal Banten untuk bersaing di pasar global. Langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan lokal untuk mengikuti jejak kedua perusahaan dalam menembus pasar internasional serta meningkatkan devisa negara melalui sektor ekspor.
Hal tersebut juga sejalan dengan keinginan Wapres yang disampaikan dalam Sosialisasi Pendampingan dan Pendaftaran Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Provinsi Banten bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) industri halal diharapkan dapat mengambil peran penting dalam rantai nilai halal global. Terlebih menurutnya, Banten menyimpan potensi besar sebagai pusat industri produk halal karena didukung penerapan prinsip syariah dan nilai-nilai religius yang mengakar kuat serta potensi ekonomi, seperti ketersediaan rantai nilai halal dan infrastruktur ekosistem halal.
“Provinsi ini bahkan sudah memiliki Kawasan Industri Halal (KIH) yang menawarkan one stop services dan berbagai keunggulan kompetitif sehingga diharapkan menarik investasi dalam dan luar negeri,” ungkap Wapres.(RR/AS, BPMI – Setwapres)