Jakarta-wapresri.go.id.  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) diharapkan fokus mengembangkan teknologi antariksa aplikatif dan tepat guna yang dapat dimanfaatkan secara langsung bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan produktivitas ekonomi, seperti pertanian, perikanan dan energi.

“Bagaimana LAPAN bisa membantu (petani dan nelayan) dalam informasi presisi cuaca. Mana daerah yang akan terkena elnino dan mana yang tidak,” demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara pada Rabu, (18/5/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Thomas Djamaluddin melaporkan rencana peluncuran satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB seberat 120 kilogram dengan orbit polar pada bulan Juni mendatang. Satelit ini, sambung Thomas, membawa misi pengamatan permukaan bumi dan monitoring kapal laut dengan kamera resolusi tinggi, pengiriman data berkecepatan hingga 105 Mbps, sehingga bila dikombinasikan dengan satelit LAPAN-A2 yang telah mengudara sebelumnya, hasil monitoring terhadap kapal laut akan lebih lengkap.

Menanggapi laporan Thomas, Wapres mengharapkan LAPAN agar fokus kepada program jangka pendek dan menengah yang realistis dengan hasil yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Salah satu contoh teknologi aplikatif, lanjut Wapres, informasi satelit yang dapat memudahkan nelayan mengetahui cuaca lautan dan letak berkumpulnya ikan sebelum berangkat melaut.

“Kalau informasinya disampaikan ke dinas kelautan, maka akan sampai ke nelayan tiga hari kemudian. Namun bila melalui internet, maka nelayan bisa akses lewat HP secara real time dan gratis,” pesan Wapres.

Menurut Wapres, Pemerintah saat ini tengah fokus pada program dan kebijakan yang mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, seperti infrastruktur, energi, dan logistik. Pemerintah pun tak segan akan menambah anggaran, bila hal itu dirasakan perlu dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Tambahan anggaran satu atau dua trilliun untuk riset itu mudah, bila memang bermanfaat untuk rakyat,” tegas Wapres.

Selanjutnya Wapres mengingatkan LAPAN agar dapat bersinergi dengan kementerian/lembaga dalam mengembangkan teknologi antariksa dan satelit sehingga mengenali kebutuhan masyarakat saat ini. Selain itu, diharapkan agar tidak terjadi duplikasi dalam pengembangannya.

“Tujuh program utama LAPAN itu, sebaiknya diintegrasikan dengan kementerian dan lembaga yang menangani bidang-bidang tertentu,” ucap Wapres.

Sebelum mengakhiri audiensi, Thomas mengemukakan rencana LAPAN membangun sebuah observatorium di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Observatorium itu nantinya, selain digunakan untuk pemantauan cuaca antariksa, juga ditujukan mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi astronomi di wilayah Indonesia Timur.

“Observatorium diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata astronomi Indonesia Timur,” ujar Thomas. (KIP, Setwapres)