Jakarta, wapresri.go.id –Indonesia merupakan pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dimana sebagian besar transaksi ekonomi memanfaatkan teknologi.

Hal ini tentunya  merubah tata cara kehidupan sosial. Untuk itu, diperlukan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan tersebut.

“Persiapkan masyarakat ekonomi digital, dengan tiga pilar utama pendukung,
pertama meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusianya, kedua pembangunan infrastruktur digital, dan ketiga pembangunan masyarakat ekonomi digital,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menerima Komisaris Utama Tokopedia Agus Martowardojo beserta jajarannya, di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara No. 15, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Lebih lanjut, Wapres mengatakan, dalam digital ekonomi, sarana promosi dan model bisnisnya diharapkan mengedepankan sharing
ekonomi serta meningkatkan keterampilan digital, keterampilan tenaga kerja, inklusi keuangan dan finansial teknologi.

“Karena itu, pemerintah ingin memastikan berbagai platform digital dapat dinikmati semua lapisan masyarakat, bukan masyarakat tertentu,” ujarnya.

Wapres mengapresiasi peran Tokopedia untuk meningkatkan iklim investasi sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi digital. Ia pun berharap Tokopedia dapat memperluas jaringan dan bisnisnya agar tidak hanya menjadi mitra bisnis bagi pengusaha kecil, menengah hingga pengusaha besar, namun juga mitra pemerintah dalam menjangkau seluruh wilayah pelosok wilayah Indonesia.

“Bisnis digital atau online jangan sampai mematikan bisnis yang masih off line. Perlu harmonisasi dan penyesuaian agar terjadi pegeseran yang baik bisnis off line menjadi bisnis on line,” pesannya.

Saat ini, lanjut Wapres, pemerintah sedang mengkaji bagaimana mendorong upaya-upaya pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. Tidak hanya sertifikasi atau pengakuan halal, tetapi bagaimana mendorong industri halal.

“Jangan sampai kita hanya menjadi konsumen produk halal, tapi bisa juga berperan sebagai produsen halal. Pengembangan ekonomi syariah bukan hanya aspek ekonomi, keuangan dan industri syariah yang perlu diperhatikan, namun social fund juga merupakan aspek yang penting,” pungkasnya.

Sebelumnya, Komisaris Utama Tokopedia Agus Martowardojo melaporkan peran dan capaian Tokopedia selama kurun waktu 10 tahun, sebagai institusi di bidang teknologi yang ikut mendorong pemerataan ekonomi secara digital.

Pada kesempatan yang sama, Vice Chairman and Co-Founder Leontinus Tokopedia Alpha Edison, memaparkan bahwa di perusahaan e-commerce ini tercatat 6,6 juta penjual yang terdaftar, 86% di antaranya merupakan penjual baru, bukan hanya UMKM. 94% di antaranya adalah pengusaha Ultra Mikro yaitu pengusaha yang penghasilannya di bawah Rp.100 juta/tahun. Sekitar 38,6% penjual merupakan produsen, dan 77,4% bahan baku yang dipergunakan berasal dari lokal Indonesia.

Sementara, Vice President Public Policy and Government Relation Tokopedia Astri Wahyuni, menjelaskan layanan baru Tokopedia, yaitu ‘Tokopedia Salam’ yang berfokus pada kemudahan produk halal dan muslim friendly, kemudahan zakat dan donasi, keuangan dan investasi syariah, serta layanan paket umroh.

Di akhir pertemuan, Agus  meminta kesediaan Wapres untuk hadir pada grand lunching ‘ Tokopedia Salam’, setelah soft launching layanan tersebut diselenggarakan.

Turut hadir bersama Agus Martowardojo, Vice President Coorporate Communication  
Tokopedia Nuraini Razak dan Senior Lead Public Policy and Government Relation 
Tokopedia Hilmi Adrianto.

Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto. (KH/AF/SK-KIP, Setwapres).