Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla malam ini menghadiri halal bihalal, tasyakur ulang tahun ke-65 ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj di Kantor PB NU Jakarta, Selasa, 3/7.

Mengawali sambutannya, Wapres mengucapkan minal aidin wal faizin kepada semua hadirin dan  ucapan selamat ulang tahun kepada ketua PBNU.

“Selamat milad kepada pak Kiai. Malam ini apapun acaranya, nasinya tetap kuning,” kata Wapres diiringi tawa hadirin.

Selain itu, Wapres menyinggung mengenai keistimewaan bangsa Indonesia yang juga diapresiasi bangsa-bangsa lain, yaitu banyak melakukan silaturahmi dan melakukan jabat tangan berulang-ulang.

“Indonesia banyak kelebihannya, ada khasnya, disamping suka selfie itu jabat tangan dimana-mana.” Ucap Wapres.

Wapres bersyukur bahwa pada Ramadhan tahun ini tidak ada kemacetan saat mudik padahal  berita kemacetan sangat di tunggu oleh media massa. Demikian juga soal kenaikan harga di pasar yang tidak naik karena situasi lebih aman dan terkendali.
“Hampir-hampir agak kurang berita yang menarik selama bulan Ramadhan ini, karena Alhamdulillah agak terkontrol situasi kita,” tuturnya.

Namun meskipun kita berbahagia, kata Wapres, masih ada saudara-saudara di berbagai tempat seperti di  Syria, Irak, Yaman, di Nigeria, Libya, Senegal, dan Somalia yang tidak bisa menikmati Ramadan dan Idul Fitri ini, karena penuh gempuran, musibah dan sebagainya.

Oleh karena itu, Wapres juga mengajak hadirin untuk mendoakannya agar diberikan keselamatan.

” Kita mendoakan kepada mereka semua untuk diberikan kemudahan dan mudah-mudahan semua musibah itu segera berakhir,” pintanya.

Sebelumnya Ketua panitia, KH Marsudi Shuhud melaporkan bahwa pertemuan halal bihalal ini merupakan warisan peradaban yang khas dimiliki bangsa Indonesia untuk mendekatkan sesama manusia, memupuk demokrasi serta mengatasi permasalahan sosial.

“Saat ada perbedaan, melalui pertemuan semacam ini, problem sosial mulai dibahas dan diselesaikan,” ujarnya.

Sementara Rais Aam PB NU, Ma’ruf Amin mengingatkan untuk menguatkan kembali ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah yaitu ikatan persaudaraan seagama dan persaudaraan sebangsa setanah air. Di Indonesia terdapat banyak ormas dan keagamaan namun tetap bersatu sehingga negara lain ingin belajar dari Indonesia, diantaranya dari Afghanistan.

Di tempat yang sama, KH Said Agil Siradj  mengapresiasi atas telah berakhirnya pertentangan antara agama dengan negara. Menurutnya nasionalisme merupakan bagian dari iman. Beliau juga meyakini bahwa budaya Indonesia lebih unggul dari pada budaya bangsa lain.

Gelaran halal bihalal dan tasyakur di halaman kantor PB NU tersebut dihadiri juga oleh sejumlah menteri, diantaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkominfo Rudiantara, dan Menteri Sosial Idrus Marham. Hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah Duta Besar negara sahabat serta perwakilan pemuka agama lain. (AK/RN, KIP Setwapres)