Jakarta, wapresri.go.id—-Pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) RepubIik Indonesia (RI) Retno Marsudi dengan Menlu, Perdana Menteri, Presiden, Menteri Ekonomi dan Menteri Kebudayaan Bulgaria pada 15-16 September 2019 lalu, menunjukkan hasil-hasil yang baik, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.

“Saya harap kunjungan tersebut dapat membuka peluang lebih luas bagi produk-produk Indonesia untuk masuk pasar Eropa,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin ketika menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Bulgaria untuk RI Petar Andonov di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara No.15, Jakarta, Senin (02/03/2020).

Lebih jauh Wapres menyambut baik kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria yang telah berjalan baik selama ini. Namun ia tetap berharap, nilai perdagangan kerja sama tersebut dapat ditingkatkan. Untuk itu, perlunya intensitas pertemuan pengusaha kedua negara melalui forum bisnis.

Data BKPM menyebutkan, tahun 2019 perdagangan bilateral mencapai USD 153 Juta dengan defisit di pihak Indonesia sebesar 40 Juta USD. Sedangkan tahun 2018, nilai perdagangan bilateral mencapai USD 497,6 juta, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 360 juta. Nilai perdagangan tahun 2018 melonjak karena adanya perusahaan Bulgaria yang membeli komoditas nikel dari Indonesia. Terdapat kecenderungan peningkatan nilai perdagangan IndonesiaBulgaria periode 2014 2019, sebesar 34,5%.

Untuk meningkatkan ekonomi kedua negara, Wapres mendorong kerja sama yang dapat memberikan multiplier effects, salah satunya mendukung rencana kerja sama antara perusahaan aviasi Bulgaria, Titan Aero, dengan P.T. Dirgantara Indonesia (PTDI).

Disamping itu, ia mendukung rencana kerja sama kedua negara untuk membangun Sister Province antara Yogyakarta dan Plovdiv. Sebagai informasi, sebelumnya telah terdapat kerja sama Sister City antara Surakarta dan Montana serta antara Surabaya dan Varna.

Tak lupa Wapres mengucapkan selamat kepada Pemerintah Bulgaria yang merayakan hari pembebasan (Liberation Day) ke-142 yang bertepatan pada hari ini, 3 Maret 2020.

 

Dukungan Dialog Lintas Agama dan Budaya ke-3 dan Penanganan Kasus Virus Corona

 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mendukung keinginan Bulgaria untuk melakukan Dialog Lintas Agama dan Budaya (DLAB) ke-3 pada 2020, dimana sebelumnya telah dilaksanakan pada 27 Mei 2010 dan pada 29 April 2013 di Sofia, Bulgaria.

“Kami mengharapkan, Dialog Lintas Agama dan Budaya tersebut dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua negara dalam menciptakan masyarakat yang damai dan toleran,” ucapnya.

Menurut Wapres, Indonesia juga sedang mempersiapkan penyelenggaraan DLAB ke-3 yang rencananya dijadwalkan pada paruh kedua tahun 2020, dengan catatan isu virus corona sudah mereda.

Menanggapi hal tersebut Dubes Andonov yang datang bersama Deputy Head of Mission and Consul Ivan Tabakov, menekankan bahwa penyelenggaraan DLAB di Bulgaria sangat penting karena menjadi dasar kerja sama atau pemahaman yang lebih baik untuk melawan radikalisme.

Dukungan Bapak Wakil Presiden terhadap kegiatan ini sangat berarti bagi kami, ungkapnya.

Andonov juga menunjukkan simpati setelah mendengar dua warga negara Indonesia positif terkena virus corona. Namun ia yakin Pemerintah Indonesia dapat mengisolasi dan mendeteksi kemungkinan penyebaran virus corona.

Ia pun meminta Pemerintah Indonesia dapat melakukan pendampingan kepada warga negara Bulgaria yang tinggal di Indonesia bagaimana langkah-langkah penanganan kasus tersebut.

“Kami Pemerintah sudah siap untuk menangani kasus mencegah berkembangnya kasus korona ini. Kita menyiapkan rumah sakit yang cukup mampu mengatasi corona dan juga mendeteksi kemungkinan berkembangnya corona,” kata Wapres menanggapi.

Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Direktur Eropa III, Kemenlu, Ardian Wicaksono. (SK-KIP, Setwapres)