Bandung, wapresri.go.id – Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sektor industri formal dan informal harus dijaga keharmonisannya. Hal ini semakin penting di tengah ketidakpastian perekonomian dunia seperti saat ini.
“Berbicara tentang harmonisasi tentu berbicara tentangpemerataan. Kedua sektor tersebut tidak boleh saling mengeksploitasi,” ujar Wakil Presiden RI (Wapres) Jusuf Kalla saat menyampaikan pidato kunci pada seminar nasional dan kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XX di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/8).
Pada dasarnya, terang Wapres, industri di kedua sektor ini saling membutuhkan. Ia mengambil contoh sederhana, misalnya, jika sebuah pabrik dibangun, akan muncul usaha warung makan di sekitarnya.
“Pemerintah juga perlu memberi modal yang cukup dengan bunga rendah,” jelasnya di acara yang bertema “Memperkuat Produktivitas Perekonomian Indonesia: Harapan Sektor Formal dan Informal” itu.
Dongkrak Produktivitas agar Sintas
Agar mampu bertahan atau bahkan bersaing di tengah kondisi ekonomi global yang begitu dinamis seperti sekarang, terang Wapres, Indonesia juga harus meningkatkan produktivitasnya. Meningkatnya produktivitas diyakini akan menjamin tumbuhnya ekonomi.
Menurut Wapres, hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk mendongkrak produktivitas utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi informasi, perbaikan sistem manajerial, dan efisien penggunaan modal.
Selain itu, ujar Wapres, menyikapi persaingan dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok dan juga persaingan dagang antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan, Indonesia perlu segera menyelesaikan proses perjanjian kerja sama dagang, baik bilateral maupun multilateral.
“Kerja sama dagang hendaknya diiringi peningkatan kualitas SDM dalam negeri,” tegas Wapres pada pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas yang juga Ketua Umum ISEI Bambang P.S. Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso itu.
Mengakhiri sambutannya, Wapres berharap seminar dan kongres ISEI ini dapat menghasilkan tidak hanya kajian tetapi juga strategi ekonomi yang dapat dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan dalam memetakan arah ekonomi Indonesia ke depan.
“Saya yakin kita bisa mencapai pertumbuhan lebih dari 5,27% jika semua sektor bersatu,” pungkasnya. (PN/FM, KIP Setwapres)