Jakarta, www.wapresri.go.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mendapat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantornya Jalan Merdeka Utara, Jakarta, pada Selasa siang, 6 Februari 2018.

Kantor Wapres yang memang posisinya berdampingan dengan Istana Kepresidenan tersebut ditempuh Presiden Jokowi dengan kendaraan listrik/baterai atau lazim disebut mobil Bogie, yaitu kendaraan para pemain golf ketika di lapangan golf, namun di lingkungan Istana Kepresidenan juga menjadi kendaraan Presiden, Wapres ataupun para tamu penting lainnya.

Kedatangan Presiden ke Kantor Wapres ini dapat dikategorikan unik, karena gaya komunikasi Presiden RI seperti ini baru Presiden Jokowi yang melakukannya kepada Wapres. Biasanya Wapres lah yang selalu mendatangi Presiden ketika ada hal-hal yang ingin dibicarakan. Meski demikian Jokowi selama menjabat sebagai Presiden, setidaknya telah tiga kali melakukan kunjungan serupa kepada Wapres Jusuf Kalla masing-masing di Istana Wapres Merdeka Selatan pada bulan Ramadhan lalu, di rumah dinas Jl.Diponegoro Jakarta menjelang mantu, dan di Kantor Wapres kali ini.

“Selama ini saya suka diundang ke Istana. Ini beliau (Presiden) balas,” kata Wapres Jusuf Kalla kepada para jurnalis yang menunggu di kantornya.

Presiden Jokowi pun lalu menimpali bahwa kehadirannya tersebut selain untuk makan siang bersama juga untuk membicarakan berbagai hal.

“Hari ini kunjungan balasan. Menunya yang masak Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Tadi bicara banyak hal, terutama dengan investasi, meningkatkan investasi. Yang kedua, meningkatkan ekspor. Kita ada di dua hal ini. Investasi ditingkatkan dan ekspor ditingkatkan,” ujar Presiden.

Di samping itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan pandangan mengenai data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyebutkan bahwa pada tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,07 persen.

“Angka berapa pun kita memang harus ditingkatkan lagi. Karena peluang masih banyak dan harus kita ambil. Sekarang ini saatnya investasi dimulai pada bidang apapun,” tuturnya.

Sementara itu terkait dengan kemudahan berusaha guna meningkatkan investasi tersebut, Presidenn menyatakan bahwa pihaknya selalu menyampaikan kepada para menteri untuk melakukan penyederhanaan aturan. Penyederhanaan itu disebutnya sebagai kunci untuk meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia.

“Baru dua hari yang lalu Kementerian ESDM misalnya memotong 32 aturan untuk menyederhanakan. Saya kira kementerian yang lain akan mengikuti,” pungkas Presiden Jokowi mengakhiri pertemuan tersebut. (SY-KIP Setwapres).