Jakarta, wapresri.go.id – Kerukunan antar umat beragama merupakan hal yang harus terus dipelihara untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Agama dan negara merupakan hal yang tak terpisahkan. Oleh karena itu keduanya harus bersinergi,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menerima Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Eliasta Meliala di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara Nomor 15, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Lebih jauh Wapres menekankan bahwa kehidupan beragama hendaknya dapat berjalan selaras dengan budaya lokal yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengapresiasi rencana pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (PESPARANI) yang diinisiasi oleh LP3KN. Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan rasa toleransi yang tinggi.

“Saya menyampaikan penghargaan akan diselenggarakannya PESPARANI di NTT. Ini menjadi tempat untuk mengembangkan syiar agama. Diharapkan ini akan menjadi narasi positif. Ini juga akan mengembangkan teologi kerukunan melalui narasi kerukunan,” ungkap Wapres.

“PESPARANI juga dapat menjadi wadah untuk membangun budaya agama yang diinsiprasi oleh budaya lokal dalam sistem kenegaraan dan kebangsaan,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum LP3KN Adrianus Eliasta Meliala meminta kesediaan Wapres untuk membuka PESPARANI yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 28 Oktober 2020.

Lebih jauh, Adrianus menjelaskan bahwa kepanitiaan PESPARANI tahun 2020 ini menggambarkan keragaman dan kerukunan antar agama, dimana susunan anggota kepanitiaan berasal dari latar belakang agama yang berbeda-beda.

Sejalan dengan Adrianus, Romo Agustinus yang juga menjabat sebagai Ketua III LP3KN menjelaskan bahwa PESPARANI diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan.

“Dapat kami sampaikan bahwa sesuai arahan Bapak Wapres, acara ini akan membangun narasi positif. Sehingga melalui PESPARANI akan tumbuh rasa cinta tanah air,” terangnya.

Disisi lain, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTT Ahmad Jamaludin, yang turut serta dalam pertemuan tersebut mengungkapkan rasa bangga atas rencana penyelenggaraan PESPARANI di NTT. Acara ini menurutnya merupakan sebuah penghargaan bagi NTT karena telah memberikan contoh kehidupan beragama yang rukun.

“Provinsi NTT selama lima tahun terakhir selalu menempati urutan 1 dan 2 dalam hal indeks kerukunan beragama. PESPARANI ini merupakan sebuah reward bagi NTT dalam menjaga kerukunan. Oleh karena itu, semoga ini menjadi ajang pertama yang baik, untuk selanjutnya NTT dapat menjadi tuan tumah bagi event nasional,” pungkasnya.

Patut diketahui, LP3KN adalah lembaga yang berada di bawah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia. Pengusulan pembentukan berawal dari terlaksananya PESPARANI Katolik di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku dimana masyarakat Katolik di wilayah tersebut mengusulkan pembentukan sebuah lembaga untuk meneruskan PESPARANI Katolik pada tingkat nasional.

Hadir pula bersama Adrianus Eliasta Meliala, Sekretaris Umum LP3KN Toni Pardosi, Direktur Urusan Agama Katolik Fransiskus Endang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT Sarman Marselinus dan Ketua Umum LP3KD Provinsi NTT Frans Salem.

Sementara Wapres Ma’ruf Amin didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Abdul Muis. (NL/NN/SK-KIP, Setwapres)