Istanbul-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) ke-13 menyerukan perdamaian dunia Islam, yang dalam beberapa tahun terakhir, telah terpecah belah dilanda konflik, terorisme dan radikalisme.

“Mari kita menjawab akar permasalahan, mencari solusi damai jangka panjang untuk permasalahan yang dihadapi Dunia Islam. Itulah satu-satunya jalan ke depan,” demikian disampaikan Wapres dalam pidatonya dihadapan para peserta KTT OKI dalam sesi General Debate KTT OKI ke-13 di Istanbul Congress Center, Istanbul, Turki, Jumat (15/04/2016)

Wapres dengan tegas menyatakan OKI telah gagal memenuhi tugas dan tanggung jawabnya untuk melindungi dan mempersatukan anggotanya sehingga saling berperang yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban manusia tak berdosa.

“Kita telah membiarkan politik dan ego sektarian mempengaruhi kita. Padahal Allah SWT sendiri telah mengingatkan kita untuk saling menolong, bukan saling menganiaya,” jelas Wapres.

OKI sebagai organisasi, lanjut Wapres, memiliki potensi dan keunggulan yang memadai, yakni mempunyai 57 negara anggota, kedua terbesar setelah PBB. Bila digabungkan, populasi OKI mencapai 1.7 miliar jiwa, atau 22,7 persen dari total populasi dunia dengan jumlah penduduk usia muda OKI terbesar, mencapai 53,3 persen. PDB per kapita OKI rata-rata mendekati USD 10.000. Negara-negara OKI juga memiliki sekitar 2/3 cadangan minyak dan gas dunia.

Namun, menjadi ironi yang menyedihkan, saat semua kenggulan itu belum dapat dimanfaatkan OKI untuk memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi anggotanya, justru sebaliknya menuai konflik, kemiskinan dan bencana kemanusiaan.

“Aset yang harus digunakan bukan hanya untuk kesejahteraan masyarakat kita, namun juga berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan global,” tandas Wapres

Selain berupaya menghentikan konflik, menciptakan perdamaian dan persatuan, Wapres mengharapkan OKI mendorong kerjasama di bidang ekonomi, terutama perdagangan dan investasi agar mampu menyejahterakan masyarakat.

“Solidaritas anggota OKI harus diwujudkan melalui kerja sama konkrit serta promosi perdagangan dan investasi antar negara-negara OKI,” seru Wapres.

Sebelum mengakhiri pandangannya, Wapres Jusuf Kalla sekali lagi mengharapkan kepada seluruh anggota OKI, untuk memperkecil perbedaan dan kembali kepada khittah Islam sebagai rahmatan lil alamin. OKI, kata Wapres, harus fokus pada penyelesaian masalah, agar tidak terjebak dengan perdebatan panjang yang tidak memberikan manfaat.

“Sudah waktunya OKI merubah pandangannya. Keluar dari zona nyaman serta pendekatan business as usual. Beradaptasi pada kondisi dan realitas baru. Kita harus memperkuat persatuan kita serta berkontribusi untuk memberi solusi bagi tantangan yang dihadapi negara-negara Islam dan komunitas internasional,” seru Wapres menutup pandangannya. (KIP, Setwapres)