Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia selalu mendoakan dan berusaha keras mencapai perdamaian untuk kemakmuran bersama.

Demikian pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Program Pendalaman Agama Islam di Indonesia bagi Pelajar Afghanistan di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Jum’at (31/8).

Agenda ini merupakan salah satu langkah kongkrit dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan, serta merupakan kelanjutan dari Pertemuan Trilateral Ulama Afghanistan, Indonesia dan Pakistan, tanggal 11 Mei 2018 di Istana Bogor yang menghasilkan Bogor Ulema Declaration for Peace.

Program peningkatan kapasitas melalui program pendalaman agama Islam ini diberikan kepada 80 orang generasi muda Afghanistan berusia 17 sampai dengan 20 tahun untuk belajar dan tinggal di pondok pesantren di Jawa Tengah (Tazakka) dan Jawa Barat (Daarul ‘Uluum).

“Enam bulan lalu saya ke Kabul dan melihat bagaimana suasana keagamaan dan kemasyarakatan yang sangat tinggi hubungannya dengan sesama. Indonesia juga membantu membangun satu mesjid di Kabul,” ujar Wapres.

Di kesempatan itu, Wapres tak lupa memuji kehebatan bangsa Afghanistan yang memiliki semangat kepahlawanan yang tinggi. Sejak beberapa abad yang lalu pemerintah Afghanistan dapat mempertahankan negaranya dari negara-negara besar. “Heroisme masyarakat dan rakyat Afganistan sangat tinggi untuk mempertahankan negara, bangsa dan agamanya”, terangnya.

Meskipun diklat hanya dilaksanakan selama 104 hari, mulai 1 September sampai dengan 13 Desember 2018, Wapres berharap peserta dapat bergaul, belajar tentang kehidupan keislaman di Indonesia yang moderat, dan penuh kedamaian serta saling bertukar informasi dan pendapat dengan sesama generasi muda kedua negara.

“Generasi muda yang memiliki masa depan dan penuh harapan harus berusaha memperbaiki dan meningkatkan perdamaian di Afghanistan”, jelas Wapres kepada peserta yang hadir khususnya peserta diklat agar selalu berdoa dan berupaya menciptakan kehidupan yang damai, aman dan makmur yang sebelumnya sangat tinggi di Afghanistan.

Sependapat dengan Wapres, Ketua MUI Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan “Diharapkan peserta dapat melihat dan menyerap secara langsung bagaimana budaya lokal bisa menyatu dengan ajaran Islam”. Peserta dapat melihat dari dekat dan merasakan secara langsung bagaimana pemahaman keagamaan diajarkan dan dipraktekkan di Indonesia.

Di akhir sambutannya Wapres tak lupa menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat belajar sambil menyitir salah satu hadist tuntutlah ilmu sampai ke negeri China dengan merubah makna tuntutlah ilmu sampai di negeri Indonesia.

Tampak hadir pada acara Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir, Perwakilan Kedutaan Besar Afganistan di Indonesia, Dubes RI di Kabul dan Pengurus Harian MUI, Pondok Pesantren Tazakka serta Pondok Pesantren Daarul ‘Uluum.

Mendamping Wapres pada acara tersebut diantaranya Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Direktur Asia Selatan dan Asian Tenggara Kemlu Ferdy Piay, Asdep Hubungan Luar Negeri Setwapres M. Siradj Parwito dan Hamid Awaludin (KH/RN-KIP).