Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla melakukan silaturahim dan buka puasa bersama dengan Pengurus Pusat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Palang Merah Indonesia (PMI), serta pejabat dan pegawai Sekretariat Wakil Presiden di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin petang (4/6).

Dalam sambutannya sebagaimana pernah disampaikan pada sejumlah kesempatan lain, Wapres mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala, karena Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim, kondisi sosial politiknya relatif stabil, aman dan tenteram, dibandingkan dengan negara-negara Islam di Timur Tengah lainnya.

“Marilah kita semua sebagai umat Muslim, di negara yang mayoritas beragama Islam, di bulan ramadhan yang pahalanya pasti berlipat ganda ini, kita selalu bersyukur dan tentu ada perasaan bangga bahwa Indonesia ini relatif lebih aman dibandingkan dengan negara lain,” kata Wapres.

Kondisi tersebut menurut Wapres, tidak terlepas dari semangat toleransi umat Islam untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama umat beragama lainnya. “Islam Indonesia adalah Islam yang mengambil jalan tengah atau Islam moderat, sehingga kita patut bersyukur,” tuturnya.

Wapres pun memaparkan pengalamannya ketika berkunjung ke sejumlah negara, atau mengutus utusan ke suatu negara. “Di sejumlah negara Islam, ternyata pelaksanaan ibadah umat Islam pun memiliki perbedaan-perbedaan yang cukup tajam,” kata Wapres.

Misalnya saja ketika belum lama ini, mengirim utusan ke Afghanistan. Di negara tersebut ketika tim utusan berbicara dengan diplomat di Afghanistan, dijawab bahwa di Afghanistan kalau hari-hari bulan Ramadhan hanya untuk beribadah dan membaca Al Qur’an. “Jadi untuk urusan duniawi ditunda,” kata Wapres menirukan laporan utusan tersebut.

Namun yang perlu digarisbawahi menurut Wapres, bahwa di satu sisi konsentrasi beribadah di bulan ramadhan memang baik, namun ketika untuk bertempur atau berperang, meskipun bulan Ramadhan tetap berjalan terus. “Dia bilang tidak ada urusan duniawi, tapi kalau berperang jalan terus,” kata Wapres yang disambut tawa hadirin.

Di lain pihak, Wapres menceritakan pengalamannya juga ketika berkunjung ke Turki saat bulan ramadhan, mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Organisasi Islam (KTT OKI). Rapat delegasi yang dimulai pukul 17.00 WS tersebut waktunya menjelang berbuka puasa dan sholat magrib.

“Begitu waktu berbuka dan sholat magrib tiba, rapat pun tetap berjalan, tanpa ada kesempatan untuk ishoma (istirahat, sholat, dan makan) saat itu,” kata Wapres.

Di sinilah Wapres menyatakan keheranannya bahwa di negara-negara Islam pun ternyata memiliki perbedaan-perbedaan dalam pengamalan ibadah. Sehingga sholat magrib pun harus dijamak, sementara orang-orang Turki tersebut bukan mushafir.

Karenanya jika dibandingkan umat Islam Indonesia yang mengambil Islam jalan tengah, meskipun bulan ramadhan selain tetap menjalankan ibadah, mereka juga tidak mengabaikan atau mengurangi semangat kerja untuk urusan dunia dan akhirat. “Mereka tetap menjalankan urusan duniawi dan ukrowi,” pungkas Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres mengajak segenap umat Islam khususnya HMI, PMI, dan segenap yang hadir untuk memanfaatkan hari-hari di bulan ramadhan tersebut terus meningkatkan kegiatan sosial yang bermanfaat agar mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Acara dihadiri sekitar seribu orang, tampak hadir sejumlah pejabat, mantan pejabat, dan tokoh masyarakat diantaranya adalah Ketua Presidium KAHMI Kamrussamad, Pelaksana Harian Ketum PMI Ginandjar Kartasasmita, Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan Aburizal Bakri, serta mantan Gubernur Bank Indonesia Anwar Nasution.

Hadir pula mendampingi Wapres diantaranya Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wapres Wijayanto Samirin. (SY/RN-KIP Setwapres)