Jakarta-wapresri.go.id Menjadi CEO terbaik di masa-masa sulit seperti sekarang ini sangatlah berarti, karena hal ini menunjukkan kemampuannya dalam memimpin perusahaan telah teruji.

“Karena hanya CEO yang tangguh yang dapat memenangkan persaingan pada saat persaingan itu keras, dan di pasar yang sempit. Atau CEO yang dapat meningkatkan perusahaanya di saat kelemahan ekonomi secara keseluruhan. Karena itulah orang diuji bukan saatnya senang, orang di uji pada saat sulit, telah melampaui masa sulit,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberikan Keynote Speech pada acara Malam Penganugerahan Indonesia Most Admired CEO 2016, di Grand Ballroom Hotel Pullman, Kamis malam, (8/12/2016).

Menurut Wapres, menjadi CEO pada 5 atau 6 tahun lalu jauh lebih mudah dibandingkan saat ini. Pada waktu itu harga-harga komoditas naik, ekspor impor mudah, pasar terbuka, dan bonus yang didapatkan lebih besar. Namun, melemahnya ekonomi saat ini membuat CEO harus bekerja keras, karena dibutuhkan penghematan untuk operasional dan juga marketing yang lebih baik, serta bonus yang didapat juga tidak sebesar dulu.

Wapres pun menekankan, dalam melakukan pekerjaannya, seorang CEO harus berpikir ke depan untuk jangka panjang, dengan menciptakan added value dan juga perubahan-perubahan yang mendasar bagi perusahaannya.

Di tengah situasi yang sulit dan penuh persaingan seperti sekarang ini, kata Wapres, seorang CEO harus berpikir positif dengan melihat kesulitan ini sebagai sebuah kesempatan.

“Apa kesempatannya? Semua negara berfikir proteksionis, lebih nasionalis, lebih melihat ke dalam,” ujarnya.

Oleh karena itu, Wapres mengajak para CEO yang hadir malam itu untuk melihat kekuatan dalam yang ada di Indonesia, seperti penduduk 250 juta dan juga SDM yang baik. Namun, di saat yang sama Indonesia juga mengimport banyak kebutuhan.

“Artinya banyak pasar yang bisa terbuka untuk suatu inovasi untuk kebutuhan dalam negeri,” tuturnya.

Wapres juga menekankan agar CEO memikirkan bagaimana mengembangkan ekonomi kreatif untuk mengembangkan konsumen dalam negeri, salah satunya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“CSR itu tidak hanya ingin membuat image tapi itu untuk pasar, agar (ekonomi) masyarakat itu baik, agar kita mempergunakan suatu pasar dalam negeri,” jelas Wapres.

Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan Pemerintah Jepang dalam menghadapi ekonomi sulit seperti sekarang. Wapres menceritakan pengalamannya ketika menghadiri APEC di Peru, ia bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kemudian ia menanyakan, bagaimana Jepang menghadapi situasi seperti saat ini. Abe pun dengan tegas menjawab, domestic market (pasar dalam negeri), dan untuk meningkatkan pasar dalam negeri tersebut, dilakukan kenaikan gaji dalam negeri.

“Kalau pendapatan dalam negeri baik, tentu banyak lagi pasar karena orang membeli sesuatu. Jadi kita harus sinergi memperbaiki kehidupan masyarakat agar pasar dalam negeri tumbuh,” imbau Wapres.

Lebih jauh Wapres memaparkan mengapa masyarakat, pemerintah, dan pengusaha harus bersinergi.

“Pengusaha memang mempunyai kemampuan, tapi tetap tergantung masyarakat. Masyarakat dan pemerintah juga tergantung pada pengusaha untuk membayar pajak. Kemudian semuanya juga bergantung pada masyarakat yang produktif,” imbuhnya.

Untuk itu, Wapres menekankan, leadership dan inovasi dari para CEO dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam produktifitas dan konsumtifnya di dalam negeri.

“Pasar dalam negeri selalu lebih stabil dibandingkan pasar luar negeri. Ini mudah-mudahan menjadi kebahagiaan untuk kita semua dan perusahaan-perusahaan yang baik. Perusahaan-perusahaan baik semua tergantung pada anda semua. Apapun baik buruknya. Teknologi dapat dibeli, semua dapat dipergunakan, tapi leadership, inovatif tergantung kita semua,” tegasnya.

Meskipun Wapres tidak menyaksikan langsung acara penyerahan penghargaan kepada CEO terbaik tahun 2016 yang diselenggarakan Warta Ekonomi ini, dalam kesempatan tersebut ia tetap mengucapkan selamat kepada peraih penghargaan tersebut.

“Sebelumnya bagi nanti yang akan mendapatkan penghargaan saya ingin mengucapkan selamat atas penghargaan yang nanti akan diterima,” ucap Wapres.

Sebelumnya, pendiri Warta Ekonomi Fadel Muhammad menjelaskan, penghargaan CEO terbaik diberikan apabila CEO tersebut telah memenuhi 4 kriteria, yaitu, pribadi yang baik, profesionalisme, kinerja yang berkualitas, dan kepemimpinan yang inovatif dan kreatif.

Hadir mendampingi Wapres, Kepala Setwapres Mohamad Oemar dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto. (KIP, Setwapres)