Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa diaspora punya peran penting dalam membangun bangsa, sambil mengutip pernyataan John Fitzgerald Kennedy Presiden ke-35 Amerika Serikat.

Hal itu ia sampaikan saat meresmikan Indonesia Diaspora Global Summit di Hotel JS. Luwansa, Kuningan – Jakarta, Senin, 21/8.

“Apabila kita bertemu seperti ini, tentu kita bisa mengulangi apa yang disampaikan John F Kennedy 56 tahun yang lalu. Jangan menanyakan apa yang negara sumbangkan kepada kita. Tapi apa yang kita sumbangkan kepada negara. Saya kira itulah juga makna yang besar dalam pertemuan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres mengungkapkan keberadaan diaspora Indonesia saat ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bangsa melalui keahlian ilmu dan inovasinya yang professional sehingga dapat memajukan negerinya.

“Perlunya transfer teknologi dari para diaspora ke Indonesia untuk menjadikan sinergi dalam negeri. Apa yang kalian miliki, hendaknya diviruskan kedalam negeri”, harapnya.

Wapres mengapresiasi kiprah dan kerja nyata diaspora Indonesia yang tersebar di luar negeri. “Dengan diaspora, kita dapat menciptakan kemakmuran bersama. Dan dengan persatuan (kebersamaan), dapat membesarkan kita”, terangnya.

Wapres ingin semua diaspora di berbagai penjuru dunia bersatu di tengah perbedaan suku, ras dan bahasa, bekerja bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.

“Semua sepakat bahwa kita bangsa yang besar. Bangsa yang besar harus meraih cita-citanya dengan bekerja keras dan bersatu. Dengan kebinekaan kita, berbeda-beda suku, bangsa, bahasa dan itulah kekuatan kita,” pintanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) Edward Wanandi menyampaikan Indonesian Diaspora Global Summit 2017 mengangkat tiga topik utama, yakni pendidikan dan kesehatan untuk Papua dan Papua Barat, kontribusi dari diaspora untuk penghematan energi dengan teknologi mutakhir, dan perlindungan diaspora Indonesia global.

Hadir mendampingi Wapres, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Ketenaga Kerjaan Hanif Dhakiri, Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi (KIP-Setwapres).