Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) berdampak nyata pada semua negara. Untuk itu, sebagai upaya strategis pemulihan ekonomi di masa pandemi ini, pemerintah mendorong pelaku usaha, termasuk dari kalangan Nahdliyin, untuk mengoptimalkan potensi teknologi digital yang akan semakin dominan sebagai next industry standard (standar industri yang akan datang).

“Dalam era digital saat ini yang perlu dikembangkan antara lain adalah membentuk suatu platform digital yang dapat menghubungkan produsen, pedagang dan konsumen khususnya warga NU (NU Connect) yang saat ini sudah memiliki produk barang dan jasa yang sangat bervariasi,” imbau Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin saat pada acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Jumat (09/10/2020).

Lebih lanjut Wapres mengatakan, untuk melengkapi ekosistem NU Connect perlu dimanfaatkan keberadaan layanan keuangan digital untuk mempermudah transaksi dalam platform tersebut, dukungan layanan logistik serta distribusi yang efisien. Di sisi lain, HPN juga didorong untuk mulai mendalami dan menangkap tren dunia terkait global halal industry (industri halal global). Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk keuangan halal melalui keuangan dan bisnis syariah, pariwisata halal, makanan, kosmetik, farmasi atau produk lainnya termasuk media.

Wapres pun mengapresiasi upaya HPN yang dinilai serius dalam menggarap bisnis startup yang sedang tren di kalangan millenialpreneur (pengusaha milenial) melalui Indonesia Halal Startup Business Angle Investor Network (IHSAN). Bersama dengan pengusaha muslim di Amerika Serikat, IHSAN akan menggalang potensi investasi pengusaha muslim dari seluruh dunia.

“Ini adalah langkah nyata yang membanggakan dan butuh istiqamah untuk diperjuangkan,” ujarnya.

Di samping itu, Wapres menilai, HPN memiliki komitmen untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan dan membangkitkan ekonomi Indonesia, utamanya dalam menghadapi kelesuan ekonomi akibat pandemi. Menurutnya, fokus perhatian yang dipilih HPN sudah tepat, yakni melakukan pendampingan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta menggerakkan potensi para pengusaha milenial dan bisnis startup berbasis ekonomi digital.

“Saya sangat bergembira dengan dukungan HPN untuk ikut bersama-sama dalam pengembangan ekonomi syariah sebagai arus baru pembangunan ekonomi di Indonesia,” tutur Wapres.

Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan, spirit Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para saudagar) harus dihadirkan pula dengan sungguh-sungguh, untuk menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19 maupun tantangan kompetisi global. Nahdlatut Tujjar merupakan salah satu anak tangga bagi kebangkitan ulama melalui Nahdlatul Ulama (NU) yang turut berkontribusi pada kebangkitan rakyat Indonesia melawan kolonialisme melalui Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945.

“Di masa lalu, kita terbukti sukses. Maka di masa kini dan mendatang kita pun harus mengulang kesuksesan itu. Apa kunci sukses itu? Konsistensi dan inovasi. Ada paradigma di NU yang menjadi kunci bagi rahasia sukses itu,” tegasnya.

Menurut Wapres, konsep ini berlaku universal, tidak hanya di bidang dakwah, pendidikan atau sosial budaya, tetapi juga di tataran bisnis. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi secara berkelanjutan.

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengucapkan selamat Harlah kepada HPN dan berpesan agar HPN turut berperan dalam pencegahan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Ia juga berharap HPN dapat terus berkontribusi bagi rakyat.

“Semoga Himpunan Pengusaha Nahdliyin terus memberikan kontribusi bagi jam’iyyah Nahdlatul Ulama khususnya dan bagi bangsa Indonesia umumnya, demi terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Amin Ya Rabbal Alamin,” tandas nya.

Sebelumnya, Ketua Umum HPN Abdul Kholik melaporkan, HPN telah merumuskan dan menjalankan strategi penting antara lain mendorong arus baru ekonomi yang berbasis pada ekonomi umat atau ekonomi kerakyatan dengan menggelorakan koperasi yang berbasis syariah. Untuk pengaplikasiannya dilakukan melalui peluncuran Koperasi SANUSI (Saudagar Nusantara Sinergi), membangun platform market place. Selain itu juga program pembentukan pengusaha langitan (pengusaha berbasis digital), membentuk Asosiasi IHSAN, serta membantu pengusaha berbasis digital, dan melakukan penandatanganan dengan berbagai mitra.

“Hari ini kita akan meluncurkan koperasi SANUSI, Saudagar Nusantara Sinergi, yang ditujukan untuk memberikan akses untuk pemodalan pengusaha, dan kita juga dalam setahun ini membangun platform market place,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PBNU Said Agil Siradj menyampaikan, agar HPN sukses, perlu melakukan langkah-langkah profesional dalam manajemen, transparansi, membangun kemitraan dan kerjasama positif, serta bertanggung jawab. Ia juga berpesan kepada HPN untuk tetap semangat.

“Tidak boleh putus asa, pengurus pusat HPN kita harus terus maju HPN harus dibangun, diarahkan dan dipelihara konsep konsep yang matang,” ucapnya.

Acara ini menjadi rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economi Festival (ISEF) 2020 dalam bentuk High Level Seminar dengan tema “Peran Serta Pengusaha Nahdliyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional”.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Haji Anggito Abimanyu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Dewan Pembina HPN As’ad Said Ali, seluruh pengurus PBNU, dan para undangan. (IO/AF/SK-KIP, Setwapres)